Taiwan Ikut Sukseskan Program Industri 4.0 - Lewat Teknologi Mesin

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Pemerintah Indonesia tengah bersiap untuk memasuki revolusi industri 4.0. Berbagai program disiapkan baik itu sisi sumber daya manusianya, regulasi hingga peralatannya. Taiwan yang dikenal sebagai produsen alat manufaktur dunia pun ikut turut ambil bagian untuk mensukseskan revolusi industri 4.0 yang dicanangkan oleh pemerintah dengan menyuguhkan berbagai macam teknologi permesinan.

Dalam ajang Manufacturing Indonesia 2018, Taiwan External Trade Development Council (Taitra) dan Corporate Synergy Development Center (CSD) membuat paviliun yaitu Taiwan Smart Machinery Pavilion dengan membawa beberapa produsen mesin Taiwan yang sudah terkemuka di dunia. Wakil Direktur Departemen Pemasaran Industri TAITRA, John Tang menyebutkan bahwa smart machinery pavilion ini terdiri dari beberapa produsen peralatan mesin, seperti mesin injeksi plastik, peralatan periferal otomatis dan platform IoT.

“Konsep pabrik berbasis IoT tersebut akan dikenalkan kepada industri manufaktur lokal Indonesia dan para pengunjung untuk memahami bagaimana cara menerapkan mesin cerdas secara otomatis. Upaya ini untuk meningkatkan kualitas manufaktur dan efisiensi permesinan, mengotomisasi periferal untuk mengurangi tenaga kerja dan meningkatkan stabilitas serta memonitor penggunaan energi untuk seluruh pabirk melakui informasi produksi secara langsung,” ungkap John Tang di Jakarta, Rabu (5/12).

Wakil Representatif dari Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Indonesia, Peter Lan menekankan bahwa pada 2017, industri permesinan Taiwan mengalami peningkatan produksi tahunan menjadi US$2,56 miliar, didorong sebagian oleh 21% kenaikan dalam ekspor dari tahun ke tahun. “Program Intelligent Machinery adalah salah satu dari lima tujuan utama pengembangan industri Taiwan. Pemerintah Indonesia juga secara aktif sedang mempromosikan pengembangan industri otomotif lokal. Presiden Jokowi sempat mengungkapkan salah satu langkah yang diambil pemerintah untuk meningkatkan investasi di sektor otomotif adalah dengan memberikan pembebasan pajak untuk jangka waktu tertentu,” katanya.

Selama periode Januari hingga Oktober tahun ini, Taiwan mengekspor peralatan mesin dengan total nilai US$3,02 miliar atau mengalami peningkatan 12,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Mesin Metal Cutting machines membukukan US$2,56 miliar, meningkat 14,2%. Sementara metal forming machines menghasilkan US$466 juta atau peningkatan 2,8% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Ditambahkan John, Taiwan tetap menjadi salah satu pemasok utama peralatan mesin ke pasar Indonesia dan akan terus menjadi mitra terbaik untuk Indonesia. Impor peralatan dan aksesoris mesin buatan Taiwan pada 2017, misalnya mencapai US$69 juta yang menjadikan Taiwan sebagai pemasok peralatan mesin terbesar ketiga di Indonesia dengan berkontribusi 11,23% dari total impor tahunan dengan nilai US$614 juta. Sementara dari Januari hingga Agustus 2018, impor peralatan mesin dan aksesoris buatan Taiwan mencapai US$50 juta atau meningkat 3,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Disamping itu, Indonesia menyerap pasar senilai US$42 juta untuk mesin bubut dan turning machine di tahun lalu. Taiwan menyumbang 20,39% dari total dengan nilai US$8,69 juta. Sementara pada pusat permesinan, Indonesia mengimpor dengan nilai total US$56,58 juta selama periode yang sama, Taiwan memasok 14% dari kebutuhan atau sekitar US$7,92 juta. Ekspor dari pusat permesinan Taiwan ke Indonesia merupakan yang tertinggi ke 2 dari tahun lalu, sedangkan ekspor mesin bubut dan mesin putar dari Taiwan ke Indonesia menduduki peringkat ke 3 di tahun ini.

 

BERITA TERKAIT

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…