Danai Kapasitas Produksi - Mark Dynamic Raih Pinjaman US$ 14,6 Juta

NERACA

Jakarta – Genjot kapasitas produksi seiring dengan besarnya permintaan pasar global, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) belum lama ini memperoleh fasilitas pinjaman senilai US$ 14,6 juta dari PT Bank Permata Tbk (BNLI). Rencananya, pinjaman itu akan ditarik untuk meningkatkan kapasitas produksi.

Presiden Direktur MARK, Ridwan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, dengan adanya fasilitas perbankan ini akan menunjang secara langsung kegiatan operasional.”Khususnya dalam rangka penambahan kapasitas produksi,”ujarnya.

Dijelaskan, emiten penghasil cetakan sarung tangan asal Medan itu memperoleh dua fasilitas. Rincinya, perpanjangan dan perubahan pinjaman senilai US$ 6,5 juta dengan tingkat bunga 4,25% pertahun. Adapun tenor pinjaman selama 12 bulan. Sedangkan, fasilitas baru senilai US$ 8,1 juta dengan tingkat bunga 4,25% pertahun dan akan jatuh tempo 60 bulan setelah pencairan pertama.

Khusus pinjaman ini, kata Ridwan akan digunakan belanja barang modal untuk pabrik baru cetakan sarung tangan. Untuk memperoleh fasilitas pinjaman ini, perseroan menjaminkan tanah dan bangunan pabrik serta gudang di kawasan industri Medan Star, Tanjung Morawa, Sumatera Utara. Selain itu, perseroan juga menjaminkan tanah dan bangunan pabrik baru di Desa Dalu Sepuluh, Tanjung Morawa, Sumatera. Tak hanya itu, mesin, peralatan dan piutang dagang juga menjadi agunan.

Di kuartal tiga 2018, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp58,73 miliar, meningkat 82,88% dibandingkan capaian perseroan pada periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp32,17 miliar. Pencapaian pada kuartal III/2018 ini sekaligus melampaui realisasi laba bersih perseroan sepanjang 2017 yang tercatat sebesar Rp49,25 miliar.

Perseroan menjelaskan, kenaikan laba bersih perseroan didorong oleh peningkatan penjualan sampai kuartal III/2018 sebesar 35,24% ke level Rp240,45 miliar, atau dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp177,79 miliar.”Tercapainya penjualan pada periode ini bahkan lebih baik dari penjualan sepanjang 2017 yang sebesar Rp239,79 miliar. Capaian ini juga melampaui target yang ditetapkan manajemen,”kata Ridwan.

Ridwan menjelaskan, kinerja penjualan perseroan masih mengandalkan ekspor yang berkontribusi hingga Rp228,66 miliar atau 95,1% dari total nilai penjualan. Capaian ekspor tersebut juga meningkat 36,27% dibandingkan periode sama tahun lalu. Dari sisi penjualan hand former, perseroan mencatat penjualan sebesar 4,78 juta unit atau meningkat 28,5% dibandingkan yoy yang sebesar 3,72 juta unit.

Ridwan menggarisbawahi capaian pada kuartal III/2018 juga menunjukkan upaya efisiensi perseroan berhasil. Pada kuartal III/2018, laba kotor emiten dengan sandi MARK tersebut mencapai Rp104,85 miliar, dengan margin laba kotor sebesar 43,61%. Pencapaian tersebut meningkat signifikan jika dibandingkan dengan laba kotor perseroan pada periode sama tahun lalu yang sebesar Rp63,88 miliar dan margin laba kotor sebesar Rp35,93%.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…