Genjot Penjualan - Anabatic Ekspansi Bisnis Pasar di Asia

NERACA

Jakarta – Perluas penetrasi pasar, perusahaan teknologi informasi PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) membidik ekspansi bisnis di beberapa negara di Asia, antara lain Filipina, Malaysia dan Singapura. “Perkuat pemasaran produk-produk dalam hal branding dan chanel, kita ekspansi di pasar regional,”kata Direktur Anabatic, Adriansyah di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, beberapa pelanggan di Indonesia juga memiliki unit bisnis di beberapa negara Asia Tenggara. Setelah sukses melakukan implementasi di Tanah Air, mereka meminta perusahaan untuk melakukan di negara lain. Salah satunya Malaysia, akhir tahun lalu mulai unit bisnis di Singapura dan tahun ini mulai di Filipina.

Di sisi lain, Adriansyah menyampaikan, perusahaan juga melakukan pembukaan lahan baru untuk bekerja sama di negara yang bersangkutan. Beberapa diantaranya memang butuh izin tersebut.”Negara Filipina satu-satunya negara dimana tiga lini bisnis kita hadir. Ketiganya ada di wilayah Manila, ketiganya juga memiliki pelanggan lokal di sana," katanya.

Menurutnya, perusahaan ingin terus meningkatkan kontribusi dari bisnis di luar negeri karena sampai saat ini masih kecil. Porsinya bahkan kurang dari 5%. “Diharapkan bisa tumbuh lebih besar tahun depan sekitar 20-30% dari bisnis di luar negeri. Kita intensifikasi produk untuk pasar regional, mengubah bentuk industri layanan yang diberikan Anabatic," pungkasnya.

Dalam hal intensifikasi pengembangan produk perangkat lunak, perusahaan melakukan pengembangan dalam hal teknologi, fitur serta kehandalan produk. Selain itu, Anabatic mengembangkan produk baru untuk mengantisipasi kebutuhan tren pasar dan industri. Dalam pengembangan atas produk-produknya, Anabatic meningkatkan investasi kegiatan riset dan pengembangan terkait teknologi QR payment, artificial intelligence atau machine learning, internet of things dan blockchain.

Tahun depan, kata Hendra Halim, Direktur Independen ATIC, mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) tidak jauh dengan realisasi capex tahun ini sebesar Rp 100 miliar. Disampaikannya, besarnya capex masih belum bisa dipastikan karena pihaknya belum menghitung rinci dan hanya saja besar jumlahnya kemungkinan akan sama seperti capex tahun ini.”Terakhir data capex yang sudah terpakai itu sekitar Rp 100 miliar, ya untuk tahun depan tidak akan jauh berbeda,” ujarnya.

Menurut Hendra, capex tersebut akan digunakan untuk pengembangan produk dan pengembangan bisnis termasuk akuisi perusahaan yang sejalan dengan segmen usaha ATIC. “Kami tiap tahun menganggarkan capex yang akan digunakan untuk produk dan akuisisi, jadi setiap tahun akuisis itu pasti ada dan 60% capex itu memang dialokasikan untuk akuisisi,"tuturnya.

Adapun sumber dananya, lanjut Hendra sebagian berasal dari aksi korporasi yang telah dilakukan perseroan pada Juli 2018 dengan menerbitkan obligasi konversi yang ditujukan untuk ekspansi bisnis dan sebagaian dari kas internal.

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…