Harga Beras Premium Naik 2,22%

 

NERACA

 

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras medium mengalami kenaikan 2,22 persen pada November 2018 dibandingkan bulan sebelumnya. "Harga beras medium naik 2,22 persen dari Rp9.395 per kilogram menjadi Rp9.604 per kilogram," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (3/12).

Suhariyanto menambahkan kenaikan harga beras pada November 2018 di tingkat penggilingan ini juga terjadi untuk kualitas premium maupun rendah. Harga beras premium mengalami kenaikan 1,3 persen dibandingkan Oktober 2018, dari sebelumnya Rp9.645 per kilogram menjadi Rp9.771 per kilogram. Sedangkan, harga beras rendah mengalami kenaikan 2,52 persen dibandingkan Oktober 2018, dari sebelumnya Rp9.194 per kilogram menjadi Rp9.426 per kilogram.

Meski mengalami kenaikan, Suhariyanto mengatakan harga beras ini masih wajar karena tidak jauh berbeda dengan harga beras pada periode sama pada 2017. "Dibandingkan November 2017 kenaikan ini masih oke, masih wajar terkendali," ujarnya. Dalam kesempatan ini, BPS juga mencatat harga gabah kering panen di tingkat petani juga mengalami kenaikan 3,64 persen dibandingkan Oktober 2018, dari Rp4.937 per kilogram menjadi Rp5.116 per kilogram.

Harga gabah kering giling tingkat petani mengalami kenaikan 3,28 persen dibandingkan Oktober 2018, dari Rp5.467 per kilogram menjadi Rp5.646 per kilogram. Sedangkan, harga gabah kering panen di tingkat penggilingan mengalami kenaikan 3,43 persen dibandingkan Oktober 2018, dari Rp5.039 per kilogram menjadi Rp5.212 per kilogram.

Harga gabah kering giling tingkat penggilingan ikut mengalami kenaikan 3,34 persen dibandingkan Oktober 2018, dari Rp5.568 per kilogram menjadi Rp5.754 per kilogram. Secara keseluruhan, rata-rata perubahan harga gabah petani 3,64 persen, beras di penggilingan 2,22 persen, beras grosir 0,73 persen dan beras eceran 0,70 persen dibandingkan Oktober 2018.

 

BERITA TERKAIT

Wujudkan Pendidikan Tinggi untuk Semua, Pemerintah Siapkan Pinjaman Lunak

    NERACA Jakarta – Pemerintah tengah mengkaji pinjaman sangat lunak untuk mahasiswa sebagai solusi pendanaan pendidikan di perguruan tinggi.…

OIKN Klaim Tak Ada Penggusuran dalam Proyek IKN

  NERACA Jakarta – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono menegaskan, tidak ada penggusuran yang dilakukan oleh OIKN kepada…

BI : Kewajiban Neto PII Indonesia Naik di Triwulan IV-2023

    NERACA Jakarta - Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada akhir triwulan IV-2023 mencatat kewajiban neto 260,3 miliar dolar…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Sadari Dampak Negatif Internet, Jadilah Anak Muda Bertanggung Jawab

Sadari Dampak Negatif Internet, Jadilah Anak Muda Bertanggung Jawab NERACA Malang - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian…

Lembaga Rating Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

    NERACA   Jakarta - Lembaga pemeringkat Fitch kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada…

Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

    NERACA   Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan yang berlanjut pada Februari 2024 menopang ketahanan…