Tantangan Capai 1000 Emiten Direspon Baik

NERACA

Jakarta – Menyadari pentingnya peranan industri pasar modal dalam menjaga pertumbuhan ekonomi, pemerintah menaruh harapan besar keberadaan pasar modal bisa memberikan kontribusi besar. Apalagi, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengklaim kinerja pasar modal saat ini cukup positif dan bahkan mencatatkan rekor baru dengan jumlah emiten terbesar sepanjang tahun ini.

Merespon pencapaian tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengapresiasi kinerja BEI. Namun tidak puas sampai disitu, dirinya menantang BEI bisa membawa lebih banyak perusahaan untuk listing di bursa. Mestinya, jumlah emiten di BEI bisa mencapai 1.000 perusahaan. Menurutnya, sebanyak 600 perusahaan lebih yang tercatat di bursa saat ini masih terbilang sedikit, sehingga masih terus didorong jumlahnya. "Saya minta ada 1.000 perusahaan tercatat dalam waktu yang tidak terlalu lama. Berani enggak?" tantang Sri Mulyani di acara forum CEO di Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan, selama ini pemerintah sudah memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk listing di bursa lewat kebijakan perpajakan. Harapannya, akan semakin banyak perusahaan yanng bisa melantai di pasar modal. Saat ini, pemerintah sudah memberikan pelonggaran pajak bagi perusahaan yang melepas 40% sahamnya ke bursa, dengan mendapat potongan pajak penghasilan (PPh) badan sebanyak 5%. "Peluang sirevisi, kami selalu terbuka untuk seluruh kebijakan perpajakan. Kami akan lihat efektivitasnya, apakah masih diperlukan atau tidak, atau perlu dimodifikasi berdasarkan tantangan sekarang ini," ujarnya.

Sri Mulyani menegaskan, pemerintah akan terus mendorong perusahaan untuk tercatat di pasar modal. Langkah tersebut dinilai akan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia ke depan. Tantangan menteri keuangan pun disambut baik direktur BEI, Inarno Djajadi. Dirinya berharap dalam tiga tahun mendatang jumlah emiten telah mencapai angka 1.000. Sementara saat ini baru mencapai 615 emiten. Dengan demikian, bursa harus mendatangkan 128 emiten baru dalam satu tahun.

Kata Inarno Djajadi, untuk mencapai target itu, pihaknya rajin melakukan sosialisasi kepada emiten - emiten yang telah merasakan manfaat IPO (initial public offering).”Kita selalu ada sosialisasi kepada calon emiten terutama terhadap yang existing. Mereka punya anak-anak usaha, kita punya tim khusus yang mendorong mereka untuk go public. Namun, untuk mencapai 1.000 emiten butuh waktu 2-3 tahun ini. Mudah-mudahan diakhir periode kami, bisa mencapai 1.000 emiten,” ungkapnya.

Meski demikian, diakuinya, untuk mencapai 1.000 emiten dalam tiga tahun bukanlah hal yang mudah. Sebab baru terdapat 615 emiten dan tahun ini saja 'hanya' mencapai 53 emiten baru, serta 15 calon emiten lainnya yang tengah menunggu pernyataan efektif penawaran umum perdana.“Kita harus mempunyai target yang besar lah. Itu adalah tantangan buat kita. Tapi tahun ini dengan 53 emiten baru, kita sudah tertinggi loh. Ini dorongan buat kita harus jadi lebih tinggi lagi,”tegasnya.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…