Lewat Program XL Future Leader - XL Siap Cetak 750 Generasi Muda Unggul di Era Digital

Maju dan mundurnya suatu bangsa dan negara tergantung pada generasi anak muda. Bila anak mudahanya kreatif dan maju, maka maju pula negaranya dan begitu juga sebaliknya. Berangkat dari semangat memajukan daya saing dan sumberdaya manusia yang unggul di era digital saat ini, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) kembali kesekian kalinya menggelar XL Future Leaders. Memasuki tahun ke-7, XL Future Leaders telah meluluskan total 750 alumni yang semuanya siap berperan serta di berbagai bidang dalam upaya untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan kuat di masa mendatang.

Kurikulum XL Future Leaders dirancang sedemikian rupa untuk memastikan program ini efektif melahirkan SDM yang tidak saja memiliki daya saing tinggi secara individu, namun juga memiliki visi nasionalisme yang kuat dan kepedulian sosial yang besar. Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, XL Future Leaders tidak hanya mengajarkan keahlian khusus kepada para mahasiswa agar mereka bisa membangun karir pribadi di masa depan. Program ini dijalankan selama dua tahun dengan muatan khusus untuk memastikan para peserta juga memiliki tanggung jawab agar mampu memberikan solusi atas berbagai problematika yang dihadapi masyarakat, bangsa, dan negara. “Kami ajarkan agar mereka mampu berpikir kritis, melahirkan inovasi dan terobosan. Investasi kami untuk program ini tidak sedikit, karena itu mereka harus menjad agen perubahan untuk kemajuan Indonesia. Dengan cara inilah kami, XL Axiata ikut aktif dalam pembangunan nasional,”ungkapnya.

Menurut Dian, saat ini para alumni XL Future Leaders tersebar di berbagai bidang. Sebagian besar berkarir sebagai tenaga profesional di perusahaan-perusahaan swasta dan BUMN, termasuk beberapa di antaranya di perusahaan multinasional yang beroperasi di luar negeri. Sebagian lainnya memilih jalur karir sebagai aparatur sipil negara (ASN) yang berkarya di berbagai institusi pemerintahan dan negara. Tidak sedikit pula alumni yang memilih kewirausahaan sebagai cara meraih masa depan dan mengabdikan diri untuk masyarakat.

Di tahun 2018 ini, XL Axiata menggelar XL Future Leaders - National Conference 2018 dengan agenda utama wisuda para mahasiswa yang telah selesai menerima pelatihan selama 2 tahun. Sebanyak 150 mahasiswa yang lulus dari angkatan ke-5. Mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Agenda utama selanjutnya adalah penerimaan mahasiswa baru yang telah dinyatakan diterima di angkatan ke-7, sebanyak 150 mahasiswa dan mereka akan segera menjalani masa pelatihan selama 2 tahun ke depan.

Para mahasiswa peserta XL Future Leaders baru ini berasal dari sejumlah perguruan tinggi, di antaranya adalah USU Medan, Universitas Pelita Harapan Medan, Universitas Andalas, Unsiyah Banda Aceh, ITS Surabaya, Unibraw Malang, Universitas Udayana, Universitas Tanjungpura, Universitas Sam Ratulangi, ITB, Unpad Bandung, UNIKOM, UI, IPB, President University, University Jababeka, Universitas Sampoerna, UBINUS, Prasetya Mulya Business School, UIN Raden Fatah Palembang, Universitas Sriwijaya, UGM, Universitas Sanata Dharma, STT Adisutjipto, UNS Solo, Undip Semarang, IAIN Walisongo, Universitas Negeri Semarang, Unhas Makasssar, Universitas Lampung, Universitas Teknokrat Indonesia, Institut Teknologi Sumatera, Universitas Riau, dan Politeknik Negeri Batam.

Peserta XL Future Leaders baru merupakan mahasiswa tahun kedua dan ketiga atau masuk semester ketiga dan kelima, dengan jurusan baik dari rumpun ilmu eksakta maupun ilmu sosial. Program XL Future Leaders terbuka untuk semua jurusan karena kurikulum yang diajarkan lebih mengedepankan penguasaan peserta atas berbagai soft skill yang bertumpu pada kemampuan dalam komunikasi yang efektif, kemampuan mengelola perubahan, serta inovasi dan kewirausahaan.

Nantinya, soft skill yang diajarkan tersebut akan membekali kemampuan para alumni untuk mampu antara lain beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan dan segala kegiatan di dalamnya. Mereka akan mudah untuk bekerja dan berkomunikasi secara efektif, juga berpikir secara kritis. Kurikulum yang diterapkan juga sejak awal, sudah dirancang dengan menyesuaikan pada perkembangan era digital hingga beberapa tahun ke depan. Dengan demikian, diharapkan apa yang diajarkan juga akan tetap relevan untuk diaplikasikan di masa ketika digitalisasi semakin mempengaruhi berbagai sisi kehidupan.

BERITA TERKAIT

Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu

  Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu NERACA Jakarta - Di bulan suci Ramadhan PT Waskita…

50 Tahun Nestle MILO - Donasikan 500 Ribu Gelas MILO Bagi Anak Indonesia

Rayakan hari jadi ke-50 dan juga juga memperingati bulan Ramadan, Nestlé MILO bekerja sama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) mengadakan…

Boikot Produk Terafiliasi Israel - Pendapatan Merek Global Makin Tergerus

Gerakan boikot konsumen muslim sebagai protes atas pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel di Gaza, Palestina, bukannya surut malah makin…

BERITA LAINNYA DI CSR

Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu

  Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu NERACA Jakarta - Di bulan suci Ramadhan PT Waskita…

50 Tahun Nestle MILO - Donasikan 500 Ribu Gelas MILO Bagi Anak Indonesia

Rayakan hari jadi ke-50 dan juga juga memperingati bulan Ramadan, Nestlé MILO bekerja sama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) mengadakan…

Boikot Produk Terafiliasi Israel - Pendapatan Merek Global Makin Tergerus

Gerakan boikot konsumen muslim sebagai protes atas pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel di Gaza, Palestina, bukannya surut malah makin…