Pangkas Beban Bunga - Barito Pacific Pilih Efisiensi Lewat Refinancing

NERACA

Jakarta – Di tengah kondisi ekonomi global yang belum stabil dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, tentunya menjadi tekanan bagi performance kinerja keuangan perusahaan yang bergantung pada impor. Berangkat dari upaya memangkas beban keuangan, banyak perusahaan melakukan restrukturisasi utang ataupun refinancing dan hal ini pula yang dilakukan PT Barito Pacific Tbk (BRPT).

Dengan refinancing, perseroan menyebutkan, tahun depan beban bunga perusahaan sudah akan berkurang hingga 30%. Penurunan beban bunga ini terjadi karena perusahaan akan mengurangi utang yang akan diselesaikan pada awal Januari 2019 nanti. "Kita lakukan ini untuk mengefisiensikan balance sheet kita. Akan diturunkan jadi US$ 175 juta, kedua bunganya lebih rendah dan jangkanya lebih panjang. Otomatis tahun depan payment interestnya akan lebih turun,”kata Direktur Utama Barito Pacific, Agus Salim Pangestu di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, perusahaan berupaya untuk mengefisiensikan keuangan perusahaan dengan melakukan pelunasan utang sehingga beban keuangan keuangan perusahaan menjadi lebih ringan. Lebih lanjut, Direktur Independen Barito Pacific David Kosasih mengatakan perusahaan akan melakukan pembayaran utang kepada Bangkok Bank senilai US$ 250 juta.

Dana pembayaran ini diperoleh dari pinjaman senilai US$ 200 juta, sisanya akan dibayarkan menggunakan dana hasil penawaran umum terbatas (PUT) II yang dilakukan beberapa waktu lalu.”Penurunan beban bunga bisa sampai 30% di tahun depan karena pembayaran ke Bangkok Bank ini akan selesai Januari 2019," jelas dia.

Dia menjelaskan, perusahaan juga baru saja meminta restu kepada pemegang saham untuk menggunakan dana PUT tersebut untuk pembayaran utang. Lantaran sebelumnya dana PUT ini akan digunakan untuk keperluan pembiayaan akuisisi Star Energy, pembangunan pembangkit listrik Jawa 9 dan 10 dan investasi di properti saja. Sebagai info, hingga akhir kuartal II perusahaan memiliki beban bunga mencapai US$ 159,30 juta. Jumlah ini mengalami kenaikan dari posisi di akhir Desember 2017 lalu yang berjumlah sebesar US$ 106,51 juta.

Di semester pertama tahun 2018, perseroan  mencatatkan laba bersih sebesar US$ 41,6 juta atau turun 46,7% dibanding periode yang sama tahun 2017  sebesar US$ 78,1 juta. Pencapaian ini berbalik dibandingkan perolehan pendapatan. Tengok saja, pendapatan perseroan tercatat sebesar US$ 1,55 miliar atau naik 13,13% dibandingkan akhir Juni 2017 yang tercatat sebesar US$ 1,37 miliar. Sedangkan beban pokok pendapatan perseroan mengalami pengurangan 2,19% dari US$ 948 juta menjadi US$ 1,104 miliar. Sedangkan kewajiban perseroan tercatat sebesar US$ 4,109 miliar atau mengalami penurunan 2,19% dibanding akhir tahun 2017 yang tercatat sebesar US$ 4,199 miliar.

Sementara ekuitas perseroan tercatat sebesar US$ 2,641 miliar atau mengalami penurunan 1,16% dibanding akhir tahun 2017 yang tercatat sebesar US$ 2,672 miliar. Adapun aset perseroan tercatat sebesar US$ 6,751 miliar atau turun 1,18% dibanding akhir tahun 2017 yang tercatat sebesar US$ 6,672 miliar.

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…