BSM Siapkan 15% Portofolio untuk Green Financing

 

NERACA

 

Kuningan – PT Bank Syariah Mandiri (BSM) mengalokasikan 15% dari portofoilio pembiayaan untuk dialihkan ke green financing yang terdiri dari tiga sektor yaitu pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Direktur Mandiri Syariah Putu Rahwidhiyasa dalam media training BSM di Kuningan, Jawa Barat, rabu (28/11), mengatakan bahwa porsi 15% tersebut biasanya tak bisa lewat dari 10%.

Green financing yang kita targetkan adalah industri yang menarik, seperti kesehatan, pendidikan dan infrastruktur. Namun kita tetap selekttif untuk melakukan assasment,” ungkapnya. Putu menjelaskan untuk menetapkan tiga sektor industri tersebut melalui proses yang panjang. Mulai dari riset dari industri yang ada, lalu menggolongkan industri-industri yang potensial. Jadi ketiga sektor itu, kata Putu, sudah diperkirakan manajemen risikonya. “Namun setelah masuk pastik dilihat juga profil calon nasabahnya dengan prinsip 5C,” katanya.

Green Financing adalah salah satu cara BSM untuk menerapkan prinsip sustainable finance di 2019. Rencana program disampaikan bersamaan dengan Rencana BisnIs Bank tahun 2019 sesuai ketentuan POJK 51 tahun 2017. Komisaris Utama Mandiri Syariah Mulya E Siregar menyampaikan sebelum ketentuan OJK lahir, bank syariah sudah berkomitmen pada implementasi prinsip sustainability di dalam ketentuan dan operasionalnya. Itu karena sustainability sejalan dengan prinsip Maqashid Syariah atau tujuan syariah yakni kemaslahatan umat dan lingkungan. “Aktivitas perbankan yang dijalankan Mandiri Syariah sejalan dengan maqasid al syariah atau nilai-nilai syariah. Kini menjadi makin kuat sejalan POJK 51 tahun 2017,” jelasnya. 

Lebih lanjut Mulya E Siregar menyampaikan ada dua kelompok besar dalam program Sustainable Finance Mandiri Syariah diantaranya. Pertama, sustainable finance terkait bisnis, yang mencakup: product and services, governance, dan capacity building. Sektor bisnis yang diutamakan adalah pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur (khususnya pada program-program Pemerintah).

Kedua, sustainable finance terkait aksi sosial yang dinamakan Bank Mandiri Syariah Integrated Social Action (BISA), meliputi 4 pilar: socio-economic development (berbentuk pengembangan komunitas), spiritual development (pengembangan mesjid sebagai penggerak ekonomi lokal), people development (membangun fasilitas kesehatan dan pendidikan), dan environment development (employee volunteering dan disaster recovery).

"Ini semua adalah upaya kami dalam mewujudkan konsep bahwa bank syariah mampu mengembangkan ekosistem yang tak hanya berorientasi internal (profitabilitas perusahaan), tetapi juga berdampak positif secara luas untuk masyarakat, lingkungan, maupun berkontribusi pada Master Plan Jasa Keuangan Indonesia, RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) dan RPJM (RP Jangka Menengah) Nasional, serta berkontribusi nyata pada upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)," jelasnya.

Dalam implementasinya Mandiri Syariah telah menjalankan berbagai program Sustainable Finance diantaranya Program Desa Mandiri Syariah, Program Mandiri Syariah Mengalirkan Berkah, Program ISDP, program bantuan bencana alam contohnya untuk Lombok dan Palu, dan program-program lainnya.

Putu menjelaskan bahwa walaupun program Sustainable Finance baru akan dijalankan pada 2019 sesuai regulasi OJK namun Mandiri Syariah telah memulainya melalui salah satu program yaitu Program Desa Mandiri Syariah di Lampung. “Program Desa Mandiri ini merupakan pilot project yang dimulai awal November pemberdayaan 100 petani yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan melalui penerapan pertanian sehat," jelas Putu.

"Insya Allah, dalam menjalankan bisnis Bank, Mandiri Syariah tidak hanya bertujuan mencari profit semata tapi keberadaan kami harus dapat memberikan kontribusi bagi people (umat) dan planet (negeri). Semoga apa yang kami lakukan dapat #jadiberkah untuk semua" tutup Putu.

 

 

 

BERITA TERKAIT

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial NERACA  Jakarta – PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) (TASPEN)…

Sektor Keuangan Siap Memitigasi Dampak Konflik Timur Tengah

    NERACA Jakarta – Rapat Dewan Komisioner Mingguan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 April 2024 menilai stabilitas sektor…

Rupiah Melemah, OJK Diminta Perhatikan Internal Bank

      NERACA Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memandang bahwa…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial NERACA  Jakarta – PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) (TASPEN)…

Sektor Keuangan Siap Memitigasi Dampak Konflik Timur Tengah

    NERACA Jakarta – Rapat Dewan Komisioner Mingguan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 April 2024 menilai stabilitas sektor…

Rupiah Melemah, OJK Diminta Perhatikan Internal Bank

      NERACA Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memandang bahwa…