Akuisisi Pabrik di Jawa Timur - Kapasitas Produksi Fajar Wisesa Naik 20%

NERACA

Jakarta – Pacu pertumbuhan kapasitas produksi tahun depan, PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) berencana mengakuisisi pabrik di Surabaya dan Driyorejo yang berlokasi di Jawa Timur. “Dengan mengakuisisi dua pabrik, maka kapasitas produksi perseroan di tahun depan meningkat 20% menjadi 1,6 juta ton pertahunnya,”kata Marco Hardy, Sekretaris Perusahaan Fajar Surya Wisesa di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, pabrik yang diakuisisi tersebut memiliki empat mesin dengan kapasitas sekitar 280.000 ton-300.000 ton. Adapun di tahun ini, FASW hanya mengandalkan satu kawasan pabrikan di Bekasi Jawa Barat dengan kapasitas produksi mencapai 1,3 juta ton. Saat ini, utilitas produksi sudah sangat maksimal sampai akhir tahun ini.

Akuisisi pabrik, kata Marco, akan dilakukan oleh PT Dayasa Aria Prima, anak usaha FASW dengan kepemilikan 99,99%. Dayasa menandatangani pembelian lahan dan produksi PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk dan PT Capital Management Indonesia. Disebutkan, total akuisisi mencapai US$ 60 juta, dimana 80% dana didapat dari sindikasi perbankan.

Dengan luas lahan 40 hektar, FASW menargetkan akuisisi rampung akhir tahun ini. Sehingga, lanjut Marco, di 2019 pabrik tersebut akan beroperasi di bawah bendera FASW. Salah satu motivasi akuisisi adalah terjadi lonjakan permintaan dari ekspor, khususnya dari negeri Tiongkok. Selain memenuhi permintaan di Jawa Timur dengan porsi 30%, sisanya sebagian besar 70% akan diekspor ke berbagai negara.

Saat ini perseroan sudah mempunyai pengalaman mengekspor ke lebih dari 20 negara tujuan. Kemungkinan besar di 2020 perusahaan kertas ini akan melipatgandakan kapasitas produksi di Jawa Timur menjadi 600.000 ton. Jika dihitung pada tahun tersebut, kapasitas produksi FASW bakal mencapai 1,9 juta ton per tahun.

Di September 2018, PT Fajar Surya Wisesa Tbk membukukan penjualan bersih senilai Rp7,45 triliun atau meningkat 50% year on year, dari posisi Rp4,91 triliun. Disebutkan, persentase penjualan Fajar Surya Wisesa di dalam negeri dan ekspor terhadap penjualan bersih masing-masing sebesar 71% dan 29%. Produsen kertas ini pun memiliki kapasitas produksi sebesar 1,3 juta ton per tahun. Selain itu, perseroan juga berhasil menahan kenaikan beban pokok penjualan. Adapun, kenaikkan beban pokok penjualan perseroan ada pada level 28% yoy tidak setinggi penjualan, menjadi Rp5,2 triliun.

Di tengah penguatan dolar AS, FASW juga mencatatkan adanya kerugian dari kurs yang kian membengkak. Sampai September 2018, rugi selisih kurs FASW menjadi Rp381,08 miliar, dari posisi Rp33,7 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hingga September 2018, FASW berhasil mengantongi laba senilai Rp867,8 miliar, atau naik 3 kali lipat dari posisi Rp284,94 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Perseroan berhasil membukukan aset senilai Rp10,3 triliun, terdiri dari liabilitas senilai Rp6,32 triliun dan ekuitas Rp3,98 triliun. FASW pun memiliki utang bank jangka pendek yang akan jatuh tempo dengan nilai Rp1,52 triliun. Sementara itu, arus kas perseroan per September 2018 senilai Rp1,1 triliun, meningkatkan dua kali lipat dari posisi Rp512,35 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…