Pangkas Beban Utang - Ever Shine Jual Aset Tanah Anak Usaha

NERACA

Jakarta –Lunasi utang, PT Ever Shine Tex Tbk (ESTI) menjual aset berupa tanah dan bangunan yang dimiliki anak usahanya yakni PT Indoyongtex Jaya kepada PT Kahatex. Aset tersebut berupa tanah seluas 42.394 M2 dan bangunan seluas 24.868 M2 yang terletak di Jl. Raya Serang Km.21.5 Kampung Kawidaran, Desa Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang, Banten.

Emiten tekstil ini dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin memberikan penjelasan, alasan penjualan aset tersebut adalah karena PT Indoyongtex Jaya tidak lagi beroperasi sejak 2011 silam. Adapun harga yang disepakati dalam transaksi jual beli tersebut adalah senilai Rp70 miliar. Maka dengan alasan efisiensi, maka aset berupa tanah dan bangunan bekas pabrik tersebut dijual. Nantinya, hasil bersih atas penjualan tanah dan bangunan tersebut setelah dikurangi biaya-biaya termasuk pajak, biaya notaris, dan lain-lain akan dialokasikan oleh PT Indoyongtex Jaya kepada pemegang saham yaitu PT Ever Shine Tex Tbk. dan PT Primarajuli Sukses, secara proporsional sesuai kepemilikan sahamnya.

ESTI sebagai pemegang saham utama akan menggunakan sebagian hasil penjualan untuk membayar sebagian utang kepada entitas anak yang lain yakni PT Primarajuli Sukses. Nilai utang usaha perseroan per 30 Juni 2018 adalah US$10,46 juta. Dengan adanya transaksi ini, maka kondisi keuangan ESTI menjadi lebih sehat karena dengan dijualnya aset tidak aktif akan memperbaiki neraca perseroan dan entitas anak. Ini juga akan memperbaiki likuiditas karena mendapat suntikan dana segar dari hasil penjualan aset.

Sebagai informasi, hingga akhir tahun perusahaan menargetkan penjualan US$ 49 juta dengan laba komprehensif sebesar US$ 900 ribu. Melongok kinerja perseroan di kuartal pertama 2018 turun menyusul perpinndahan produksi dari Bogor ke Tangerang, sehingga operasional pabrik belum berjalan secara penuh.

Erlien Lindawati Surianto, Corporate Secretary PT Ever Shine Textille Industry Tbk mengatakan, penurunan tersebut terjadi karena factory overheat cost fix yang sudah besar, tetapi produksi belum penuh.“Utility belum full, untuk kain sekitar 50%-60%, sedangkan untuk benang masih 70%,” ujar Erlien.

Pada kuartal I-2018 memperlihatkan penjualan tercatat US$ 10,33 juta, turun 7,43% dari periode yang sama tahun lalu. Sedangkan laba bersih perusahaan pada kuartal I-2018 tercatat US$ 220.652, turun 74,17% dari periode yang sama tahun lalu.

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…