Dugaan Praktek Monopoli - BEI Berencana Panggil Manajemen Sari Roti

NERACA

Jakarta – Kasus dugaan praktek monopoli yang dilakukan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI), menuai reaksi dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan rencana memanggil manajemen perseroan. “Kami sudah minta penjelasan, nanti bisa kami panggil juga untuk melakukan hearing,”kata Direktur BEI, I Gede Nyoman Yetna di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, BEI sudah meminta penjelasan kepada ROTI terkait kejadian yang sedang menimpa mereka. Lebih lanjut menurutnya, mekanisme yang akan diambil masih akan sama. Bursa akan menelaah hasil penjelasan pihak ROTI dan apabila memang diperlukan informasi lebih lanjut, maka tidak menutup kemungkinan BEI akan memanggil ROTI.

Sebagai informasi, sebelumnya Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memutuskan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), produsen Sari Roti bersalah akibat telat melapor aksi korporasinya mengakuisisi saham mayoritas PT Prima Top Boga. Nippon dihukum untuk membayar denda senilai Rp 2,8 miliar. Pasalnya, ROTI melanggar pasal 29 UU 5/1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat disebutkan bahwa notifikasi merger paling lambat dalam 30 hari setelah akuisisi terjadi.

Melihat kondisi tersebut, Hans Kwee Direktur Investa Saran Mandiri pernah bilang, jika melihat dari sisi monopoli, menurutnya ini masalah definisi dari kondisi pasar industri roti saat ini. Jika melihat secara umum ROTI sendiri belum tentu menguasai keseluruhan pasar industri roti dalam negeri. Pasalnya, industri roti rumahan masih merajai pasar roti.

Di sisi lain, tujuan dari akuisisi ini adalah untuk ekspansi bisnis. Karena memang untuk ekspansi di industri roti ini membutuhkan perluasan jaringan karena memang produk roti secara bisnis harus melakukan ekspansi dengan pendirian pabrik untuk memperluas jangkauan pasar. Tidak bisa dengan melakukan pengiriman karena biaya yang mahal. Maka dengan adanya kasus ini belum tentu akan menjadikan sentimen negatif. Karena pada dasarnya menurut Hans investor akan lebih melihat dari tujuan ekspansi dan profit yang dihasilkan setelah ekspansi ini.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…