Distribusi Voucher Bidik Pasar Asia Tenggara

NERACA

Jakarta – Resmi mencatatkan saham perdananya di pasar modal, emiten sektor digital PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) langsung pacu ekspansi bisnisnya dengan membidik pasar negara-negara Asia Tenggara dan Asia untuk memperluas bisnis layanan produk Tour MiFi dan Instant Intelligence Messaging (IIM) perseroan.

Direktur Distribusi Voucher Nusantara, Stanley Tjiandra menyampaikan pada tahap awal, perseroan akan membuka perwakilan Diva Tour MiFi di negara-negara Asean. Salah satu perwakilan akan segera diresmikan entitas anak Grup Kresna tersebut pada akhir tahun ini.”Selain pasar-pasar turis seperti Singapura dan Hong Kong, kami juga mengejar untuk jamaah umrah. Pasar religious travel ini sangat potensial mengingat Indonesia merupakan negara Muslim terbesar di dunia. Dalam waktu dekat, akhir bulan ini akan ada yang rampung,” ungkap Stanley di Jakarta, kemarin.

Stanley menuturkan, perseroan tersebut juga tengah menyiapkan produk-produk gandeng (bundling) dengan sejumlah operator untuk dapat menyediakan layanan internet yang dapat digunakan saat bepergian ke luar negeri. Distribusi Voucher Nusantara baru saja melaksanakan IPO dengan melepas 400 juta saham. Dengan harga IPO sebesar Rp2.950, perseroan mengantongi dana hasil IPO sebesar Rp632 miliar.

Sebesar 55% dari dana tersebut akan digunakan perseroan untuk modal kerja, sebesar 40% untuk pengembangan operasional dan teknologi informasi, sedangkan sisanya akan dikerahkan untuk aktivitas oerasional perseroan. Menurut Stanley, kebutuhan dana tersebut telah melalui tahap perhitungan oleh perseroan di mana hingga 3 tahun ke depan, DIVA membutuhkan investasi sebesar Rp632 miliar.

DIVA merupakan perusahaan digital yang fokus pada pla  tform tiga sektor utama, yaitu pariwisata, telekomunikasi, dan finansial. Bisnis pertama yang diperkenalkan perseroan kepada publik adalah digitalisasi Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM). Berdasarkan catatan perseroan, saat ini 17.000 UMKM telah bergabung pada ekosistem DIVA dan ditargetkan dapat mencapai 18.000 unit sampai akhir tahun. Dengan menggunakan platform DIVA, UMKM diharapkan dapat meningkatkan transaksinya secara lebih cashless.

Pada debut perdana di pasar modal, saham DIVA langsung mengalami lonjakan hingga 11,5% dari harga pelaksanaan IPO (initial public offering) Rp2.950 menjadi Rp3.290 per saham pada pukul 10.20 WIB. Saham DIVA ini dicatatkan di BEI dengan harga perdana Rp2.950 per saham. Perseroan merupakan emiten baru ke-54 pada tahun ini dan emiten ke-614 di BEI. Dana hasil IPO tersebut akan digunakan perseroan untuk ekspansi, belanja modal, dan pengembangan sumber daya manusia.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…