Window Dressing Amunisi IHSG Akhir Tahun

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (26/11) awal pekan kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat seiring antisipasi investor terhadap fenomena "window dressing" menjelang akhir tahun. IHSG BEI ditutup menguat sebesar 16,57 poin atau 0,28% menjadi 6.022,77. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 3,12 poin atau 0,33% menjadi 962,94.”Saat ini IHSG sedang berada dalam fase konsolidasi menjelang akhir tahun sehingga pergerakannya bervariasi, namun cenderung menguat,”kata pengamat pasar modal, Aria Santoso di Jakarta, kemarin.

Windows dressing adalah sebuah strategi yang dilakukan oleh manajer investasi maupun perusahaan terbuka untuk mempercantik portofolio atau performa laporan keuangan sebelum ditampilkan kepada para pemegang saham. Menurutnya, fenomena window dressing tahun ini akan muncul sehingga potensi bagi IHSG untuk melanjutkan penguatan cukup terbuka.

Biasanya, lanjut dia, investor akan mengakumulasi saham-saham yang memiliki kinerja positif. Selain itu, aksi tersebut dilakukan nyaris serentak oleh investor."Dengan didukung kinerja emiten yang positif ditambah fenomena window dressing maka tren pergerakan IHSG masih akan positif ke depannya," ungkapnya.

Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham awal pekan kemarin sebanyak 430.303 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,60 miliar lembar saham senilai Rp7,28 triliun. Sebanyak 177 saham naik, 215 saham menurun, dan 128 saham tidak bergerak nilainya. Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei ditutup menguat 165,44 poin (0,76%) ke 21.812,00, indeks Hang Seng menguat 448,50 poin (1,73%) ke 26.376,18, dan indeks Strait Times menguat 40,89 poin (1,34%) ke posisi 3.093,38.

Penguatan IHSG juga terjadi pada saat pembukaan perdagangan. Dimana IHSG BEI dibuka menguat 2,26 poin atau 0,04% menjadi 6.008,47. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,26 poin atau 0,03% menjadi 960,09.”Faktor internal masih dapat memberikan topangan bagi IHSG menyusul sejumlah kebijakan yang dinilai mampu meredam gejolak nilai tikar rupiah," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah.

Dia mengemukakan, pemerintah optimistis paket kebijakan ekonomi ke-XVI di tengah momentum yang tepat untuk mendorong masuknya aliran dana asing ke Indonesia sehingga mendorong stabilnya rupiah. Ditambahkannya, performa IHSG juga tidak terlepas dari usaha Bank Indonesia (BI) yang mengupayakan untuk menstabilkan rupiah, salah satunya melalui hubungan bilateral dengan Bank Sentral Tiongkok yang memperbaharui perjanjian swap antar kedua negara.

Kendati demikian, lanjut dia, sentimen dari eksternal relatif masih lemah dalam mendukung IHSG. Investor mengharapkan Amerika Serikat dan China dapat mencapai kesepakatan mengenai perdagangan. Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei dibuka menguat 138,60 poin (0,64%) ke 21.785,15, indeks Hang Seng menguat 275,15 poin (1,06%) ke 26.202,83, dan indeks Strait Times menguat 18,57 poin (0,61%) ke posisi 3.071,06.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…