BPBD Magelang Prakarsai Sister Village - Waspada Bencana

 

NERACA

Magelang - Pergerakan lava di Gunung Merapi kembali meningkat. Menurut BPPTKGi dan status Gunung Merapi kini dalam status Waspada (level 2) Kondisi ini, membuat masyarakat sekitar Gunung Merapi diminta untuk berhati-hati, dan waspada. Menurut catatan, gunung Merapi merupakan gunung berapi yang paling aktif di Indonesia. Bulan Juni lalu, gunung yang terletak di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta ini meletus, meski tidak meski tidak menimbulkan korban jiwa, seperti tahun 2010 lalu.

Pengalaman dari aktivitas Gunung Merapi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magelang memformulasi tradisi saling bantu antar warga masyarakat saat merapi meletus kedalam manajemen pengungsian dalam konsep sister village. “Sister village itu terinisiasi karena adanya tekad untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat saat Gunung Merapi meletus. Kami ingin warga yang berada di daerah bencana, bisa tertangani dengan baik," kata Kepala BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto, kemarin.

Inti dari sister village adalah "menjodohkan" kampung yang berpotensi terkena bencana atau kawasan rawan bencana III (KRB III) dengan kampung yang jauh lebih aman. Di Kabupaten Magelang kini sudah ada 19 desa yang dipersaudarakan atau "pasaduluran". Misalnya Desa Ngargomulyo di kecamatan Dukun bersaudara dengan Desa Tamanagung di Kecamatan Muntilan Jika terjadi bencana, maka penduduk di desa Ngargomulyo akan mengungsi ke desa Tamanagung. "Dengan cara itu, warga yang mengungsi akan langsung diterima di tempat evakuasi akhir atau di rumah rumah warga (saudaranya)," kata Ratna Yulianti, Sekretaris BPBD Kabupaten Magelang.

Masyarakat yang berada di KRB III sudah mengetahui kemana akan mengangsi dan melewati jalur evakuasi mana dan mereka akan melaksanakan evakuasi mandiri , sehingga tdk terjadi kepanikan pada saatnya nanti hal ini merupakan salah satu upaya pengurangan resiko bencana. Untuk menjadi anggota sister village, kampung yang berpotensi terkena bencana, dipersilahkan mencari sendiri pasangannya. Setelah kedua belah setuju, kemudian membuat MOU. Satu kampung juga boleh memilih lebih dari satu saudara. Artinya satu desa Kampung Rawan Bencana (KRB 3) bisa mencari pasangan lebih dari satu desa penyangga atau desa aman.

BPBD memfasilitasi pertemuan pasangan kampung. Dalam pertemuan tersebut dibahaslah beberapa hal. Antara lain, protap, jalur evakuasi, titik kumpul, jumlah penduduk desa rawan, kapasitas tampungan desa penyangga, pengelolaan logistiknya, dapur umumnya, cara mengungsi menggunakan kendaraan milik siapa dan lain-lain. "Kami fasilitasi mereka, pelaksanaan kampung masing-masing," kata Ratna.

Ide pasaduluran deso ini, malah sudah diadopsi di daerah di Bali yang terdampak Gunung Agung. "Bagus sekali ide sister village ini, maka kami mempersiapkan agar ide ini bisa dipakai di daerah lain secara nasional," kata Juru Bicara Badan Pusat Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. Dengan semakin banyak daerah yang mengadopsi sister village ini, Sutopo berharap penanganan korban bencana lebih mudah dijalankan dan lebih manusiawi. "Jadi, idealnya pengungsi tidak perlu tinggal di tenda-tenda pengungsian tetapi bisa langsung ditampung di rumah-rumah penduduk," kata Sutopo.

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…