Walikota: Kota Sukabumi Sulit Dijadikan Kota Swasembada Pangan

Walikota: Kota Sukabumi Sulit Dijadikan Kota Swasembada Pangan

NERACA

Sukabumi - Dalam aspek ketersediaan pangan, Kota Sukabumi sangatlah sulit untuk menjadikan kota yang berswasembada pangan secara fisik, karena semakin menyusutnya ketersediaan lahan pertanian produktif untuk kepentingan sektor pembangunan lain yang sama-sama diperlukan untuk peningkatan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.

"Untuk itu saya ingin mengajak seluruh komponen lembaga, dinas, instansi, perguruan tinggi dan unsur masyarakat untuk secara bersama-sama ikut serta memikirkan dan berpartisipasi aktif ketersediaan lahan pertanian produktif ini bagi keberlangsungan produksi pangan daerah kita, sesuai dengan kedudukannya masing-masing, karena dampak buruknya akan menimpa kita semua terhadap kontribusi ketersediaan pangan," ujar Walikota Sukabumi Achmad Fahmi, Jumat kemarin (23/11).

Fahmi mengatakan, pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak dapat ditunda-tunda, ditukar ataupun diganti dengan benda lain secara fisik."Makanya kita semua harus memiliki kesadaran dan pemahaman yang sama, agar penyelenggaraan pangan dapat berlangsung secara terus menerus, berkelanjutan, berkeadilan dan lestari," ujarnya.

Fahmi juga meminta kepada generasi muda, khususnya para lulusan perguruan tinggi bidang pertanian dan agribisnis, untuk menumbuhkan dan mengembangkan kreativitas dan inovasi."Apalagi perkembangan pembangunan pangan di kota Sukabumi akhir-akhir ini memerlukan perhatian dan langkah-langkah serius dari kita semua tanpa mengesampingkan pertumbuhan sektor-sektor lain," ucapnya.

Sebagai contoh di sektor infastruktur, ungkap Fahmi, dengan kondisi infastruktur irigasi maupun jalan yang buruk dapat menimbulkan gangguan terhadap ketersediaan dan harga pangan. Begitu juga dari sektor ekonomi, pada kondisi daya beli masyarakat yang lemah sudah barang tentu tidak akan mampu menyediakan pangan berkualitas yang pada gilirannya tidak akan melahirkan anak-anak yang berkualitas pula."Termasuk juga sektor pembangunan lain, secara tidak langsung bilamana terjadi kegagalan sudah dapat dipastikan akan mempengaruhi kondisi kualitas ketahanan pangan di masyarakat kita," ujarnya.

Fahmi juga menandaskan, ketahanan pangan di Kota Sukabumi tergolong aman dua tahun kedepan, bahkan untuk kelancaran pangan kedepan, pemerintah daerah berencana ingin membeli lahan yang dianggap produksi pertanianya bagus."Tapi rencana itu masih dalam pembicaraan, sebab kita juga harus lihat dari sisi anggaran dulu," pungkas Fahmi. Arya

 

 

BERITA TERKAIT

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

NERACA Jakarta - Langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro,…

Terkait Evaluasi LPPD 2024, Ini Kata Pj Wali Kota Sukabumi

NERACA Sukabumi - Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2024, merupakan laporan penyelenggaran pemerintah daerah selama 1 (satu) tahun anggaran…

Bupati Tangerang Harapkan Reformasi Agraria Solusi Masalah Pertanahan

NERACA Tangerang - Pejabat (Pj) Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono berharap adanya gerakan sinergitas reformasi agraria di Indonesia bisa menjadi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

NERACA Jakarta - Langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro,…

Terkait Evaluasi LPPD 2024, Ini Kata Pj Wali Kota Sukabumi

NERACA Sukabumi - Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2024, merupakan laporan penyelenggaran pemerintah daerah selama 1 (satu) tahun anggaran…

Bupati Tangerang Harapkan Reformasi Agraria Solusi Masalah Pertanahan

NERACA Tangerang - Pejabat (Pj) Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono berharap adanya gerakan sinergitas reformasi agraria di Indonesia bisa menjadi…