Berlaku di Tahun Depan - Pembobotan Indeks Penyempurnaan Pasar

NERACA

Jakarta  - Meningkatkan daya saing industri pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi bakal memberlakukan penghitungan atau metodologi pembobotan indeks harga saham yang baru. Hal ini tertuang dalam surat dengan nomor Peng-00893/BEI.OPP/11-2018.”Penerapannya dilaksanakan mulai 1 Februari 2019," kata Irvan Susandy, Kepala Divisi Operasional Perdagangan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Penerapan tersebut dilakukan secara bertahap hingga 1 Agustus 2019 untuk Indeks LQ45 dan IDX30. Dalam setiap tahapan, BEI akan mengurangi rasio saham non-free float secara gradual. Ketentuannya, mulai 1 Februari 2019, rasio saham non-free float yang tidak dihitung sebesar 30%. Sedang pada 1 Agustus 2019, rasio yang tidak dihitung bakal menjadi 100%.

Seperti diketahui, free float merupakan saham milik investor dengan kepemilikan kurang dari 5%. Sedang rasio free float adalah perbandingan saham free float terhadap total saham tercatat. Jadi, setelah metodologi ini diberlakukan, pembobotan langsung mengacu pada free float. Istilah kerennya, capped free float adjusted market capitalization weighting. Ini dinilai lebih mencerminkan pasar yang sesungguhnya.
Sebab, selama ini metodologinya menggunakan rata-rata tertimbang kapitalisasi apasar atau market cap weighting. Metode ini menggunakan seluruh saham tercatat sebagai bobot penghitungan indeks harga saham. Padahal, tidak semua saham tercatat itu diperdagangkan. Sebagian karena ada yang masih dalam bentuk warkat. "Atau, sebagian dimiliki investor strategis yang cenderung mempertahankan kepemilikannya untuk jangka panjang," imbuh Susandy.

Dia menambahkan, untuk mengurangi dominasi saham tertentu dalam penghitungan indeks, BEI bakal melakukan pembatasan bobot atawa capping. Capping paling tinggi adalah 15% pada saat evaluasi setiap tiga bulan mulai Januari 2019 hingga Oktober 2019. Evaluasi yang dilakukan juga nanti memperhitungkan efek jika terjadi aksi korporasi. Jika aksi korporasi menyebabkan perubahan free float secara kumulatif di atas 10%, maka akan dilakukan evaluasi insidentil.

Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia, Alfred Nainggolan menilai, rencana BEI untuk melakukan pembobotan indeks, lebih mengacu pada kondisi realitas pasar. Untung dan ruginya pun dinilai tidak berdampak signifikan dan mempengaruhi nilai saham. Dia mencontohkan, saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang memiliki free float kecil, mempunyai pengaruh besar pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Ini karena, pembobotan indeks masih mengacu pada kapitalisasi pasar. Ke depan, perhitungannya akan lebih fair.

Saham dengan free float kecil tidak bisa lagi mendominasi pergerakan indeks bursa. "Jadi yang diuntungkan lebih kepada penyempurnaan pasar, untuk melihat pergerakan harga atau indeks itu bisa mencerminkan kondisi yang sebenarnya," jelasnya.

Sedangkan dilihat dari sisi rugi, Alfred melihatnya lebih kepada adjustment. Di mana, ketika ada kinerja atau reksadana yang menggunakan acuan indeks sebagai pembentukan portofolio, maka mereka perlu melakukan penyesuaian.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…