Genjot Kapasitas Produksi - ENRG Investasi Rp 2,86 Triliun Blok Kangean

Jakarta – Dalam pengembangan ekspansi bisnisnya, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) cukup aktif mencari ladang sumber blok migas yang berpotensi produksi. Ternayar, perseroan bakal mengalokasikan investasi besar untuk blok Kangean yang diharapkan bisa mendukung peningkatan produksi migas tahun depan.

Direktur Energi Mega Persada, Edoardus A Windoe menuturkan, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan produksi migas di 2019 dari aset blok migas yang dikelola perusahaan.”Investasi untuk Blok Kangean yang dikeluarkan pada 2018 lebih dari US$200 juta atau sekitar Rp2,86 triliun (kurs Rp14.319 per dolar AS). Investasi ini bersumber dari kas internal perusahaan,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Lebih lanjut, Edo menuturkan, untuk lapangan lain seperti Blok Bentu dan Blok Malacca Strait, investasi yang digelontorkan beragam. Secara rinci, dirinya menyebut hal itu akan tercermin dalam laporan keuangan perusahaan yang nanti akan dirilis. Selain itu, ada enam aset blok migas yang dikelola perusahaan baik dengan skema cost recovery maupun gross split. Ke enam blok tersebut yakni, Blok Bentu di Riau, Malacca Strait di Riau, Tonga di Sumatera Utara, Gerbang di Sumatera Utara, Kangean di Jawa Timur, dan Blok Sangata II di Kalimantan Timur.

Blok yang menghasilkan produksi gas terbesar selama semester I-2018 adalah Blok Kangean dengan produksi gas sebesar 101,8 juta kaki kubik gas per hari (mmscfd) dan produksi minyak 35 barel minyak per hari (bpd). Kemudian, disusul oleh Bentu dengan produksi gas sampai semester I-2018 sebesar 39 mmscfd dan tak memproduksi minyak. Lalu, blok Malacca Strait yang tercatat mampu memproduksi minyak sebesar 1.380 barel per hari dan gas 2,1 mmscfd.

Sementara Investor Relations ENRG, Herwin Hidayat mengatakan, Blok Malacca Strait adalah blok yang seluruh produksi minyaknya dijual kepada PT Pertamina (Persero). Hal ini dilakukan sesuai dengan arahan dari pemerintah, untuk menjual minyak KKKS kepada Pertamina.”Kami juga sudah bersedia menerima hasil penjualan minyak dalam mata uang rupiah. Aksi ini sebagai wujud kepatuhan kami atas peraturan dari pemerintah," ujar Herwin.

Adapun, sampai saat ini tumpuan bisnis perusahaan tercatat masih didominasi oleh sumber daya gas. Diharapkan, kerja keras yang dilakukan saat ini bisa dinikmati hasilnya di 2019 untuk mencapai peningkatan produksi. Kemudian guna mendanai akuisisi blok migas, perseroan berencana melakukan rights issue paling lambat pada September 2019 mendatang. Selain untuk akuisisi dan pengembangan aset, dana rights issue juga untuk membayar utang perusahaan.Namun sayangnya, perseroan belum menyebutkan blok yang dibidik.

Selanjutnya, untuk membayar utang. Perseroan merinci jumlah utang yang harus dibayar terdiri dari utang jangka pendek yang sisanya sebesar US$ 80 juta, dan utang jangka panjang sebesar US$ 170 juta. Adapun, pinjaman jangka panjang perusahaan, terdiri tiga pinjaman utama, yakni dari Japan Petroleum Exploration Ltd (JAPEX) dan Mitsubishi, yang merupakan pinjaman khusus untuk blok Kangean, dan pelunasannya dicicil dari kas yang dihasilkan blok tersebut. Selain itu juga ada pinjaman sindikasi dari Bank of America Merrill Lynch (BAML) dan Intesa Sanpaolo.

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…