Fintech Berpeluang Mengatasi Inefisiensi di Indonesia

 

 

NERACA

 

Jakarta - Teknologi finansial atau "financial technology" (Fintech) dinilai sangat berpeluang untuk bisa membantu mengatasi inefisiensi di segala bidang di Indonesia. "Di negara kita banyak hal yang bersifat inefisiensi atau kurang efisien dari sisi transportasi, logistik, pembayaran, dunia finansial dan sebagainya. Hal-hal ini tentunya menimbulkan tantangan yang unik di Indonesia," kata Country Managing Director Red Hat Indonesia Rully Moulany, seperti dikutip Antara, kemarin.

Menurut dia, kalau orang yang memiliki jiwa entrepreneur setiap kali melihat inefisiensi mereka menganggapnya sebagai peluang, peluang bagaimana teknologi bisa memecahkan masalah sehingga apa yang kurang efisien menjadi lebih efisien. "Maka dari itu peluang fintech sangat luas sekali di Indonesia," kata Rully.

Ia menjelaskan bahwa banyaknya inefisiensi di Indonesia ibaratnya seperti masalah yang menunggu untuk dipecahkan, tinggal masalah waktu saja dan siapa yang memiliki keberanian guna berinvestasi, kecerdasan dan keinginan untuk memecahkan masalah tersebut.

Menurutnya, ini terlihat dari banyaknya warga Indonesia yang belum tersentuh layanan finansial apakah karena kendala lokasi, ketidakmampuan, atau kurang percaya diri. "Aspek inklusi atau keterbukaan ini yang saya yakin membuat banyak startup untuk mencoba memecahkan masalah tersebut, dan didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di mana fintech dibutuhkan inklusi finansial. Inklusi finansial inilah yang nantinya menggerakkan perekonomian Indonesia," katanya.

Menurut data IDC Financial Insights dalam keterangan resmi dari Red Hat terungkap bahwa lembaga-lembaga jasa keuangan tradisional seperti bank melakukan kolaborasi dengan perusahaan fintech atau berinvestasi di perusahaan tersebut dalam rangka mengembangkan kompetensi inovasi. Salah satu langkah yang diambil oleh sejumlah bank terkait fintech adalah dengan mengadopsi teknologi dan arsitektur cloud hybrid mlik Red Hat agar bisnis mereka menjadi lincah sekaligus mengurangi biaya dan mengelola risiko secara efektif.

Meskipun begitu, keberadaan fintech juga dianggap dapat mengurangi ketersediaan lapangan pekerjaan di sektor keuangan seperti perbankan. Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Rhenald Kasali memaparkan setidaknya sudah ada 200 layanan fintech baru yang bermunculan, yang mengakibatkan bank tidak lagi perlu membuka kantor cabang baru, serta merekrut pegawai bank teller lebih banyak. "Dalam jangka pendek, fintech akan naik, sampai nanti mulai optimal, kemudian lapangan kerja di bank akan mulai berkurang," katanya.

Ia menjelaskan pada tahap awal memang bank tidak mengurangi jumlah karyawan, namun perlahan kinerja dan operasional perusahaan menjadi kurang efisen. Laporan keuangannya pun akan mengalami perubahan, hingga akhirnya bank tidak lagi melakukan ekspansi dengan membuka kantor cabang baru. Melalui layanan fintech, masyarakat tidak lagi perlu pergi ke bank untuk melakukan transaksi sederhana, yakni cukup melalui telepon pintar (smartphone) yang terhubung dengan aplikasi fintech.

BERITA TERKAIT

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 - Tingkatkan Literasi Keuangan

Tingkatkan Literasi Keuangan Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 NERACA Jakarta - Komitmen untuk…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 - Tingkatkan Literasi Keuangan

Tingkatkan Literasi Keuangan Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 NERACA Jakarta - Komitmen untuk…