Pemda Diminta Aktif Promosikan Produk KUKM Lokal

NERACA

Jakarta – Pemerintah Daerah (Pemda) diminta aktif memperkenalkan produk koperasi dan UKM (KUKM) unggulan di wilayah mereka dalam berbagai pameran baik di dalam maupun di luar negeri. Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring mengatakan peran Pemda sangat signifikan untuk perkembangan usaha dan perluasan pasar produk KUKM. "Kalau KUKM bisa berkembang dengan baik maka akan mengurangi kesenjangan ekonomi masyarakat di daerah. Kalau pertumbuhan ekonomi bisa diimbangi dengan KUKM maka saya yakin tingkat kesenjangan bisa dipersempit," ujar Meliadi, disalin dari Antara.

Sementara kegiatan pameran, menurut dia, sangat potensial untuk meningkatkan transaksi dan aktivitas perdagangan. Ia mencontohkan pameran Bengkulu Expo ke-9 dan Pasar Rakyat, dalam rangka peringatan HUT ke-50 Provinsi Bengkulu belum lama ini juga bisa menjadi ajang untuk mengangkat popularitas dan wadah promosi produk KUKM setempat. "Ini yang harus kita perkenalkan sehingga bisa terjadi transaksi perekonomian dan transaksi aktivitas perdagangan. Kalau sudah besar bisa tambah pendapatan bagi KUMKM nantinya," kata Meliadi.

Ia mengatakan KUKM memiliki arti penting bagi perekonomian nasional karena merupakan mayoritas pelaku usaha yang ada di Indonesia. Namun Meliadi menyadari bahwa KUKM masih menghadapi sejumlah kendala seperti keterbatasan modal usaha, akses pasar, dan terbatasnya keterampilan SDM. Padahal di era perdagangan bebas saat ini, lanjut dia, KUKM juga harus bisa bersaing dengan produk asing yang telah membanjiri pasar dalam negeri.

Ia berharap Bengkulu Expo 2018 dapat menjadi sarana bagi KUKM lokal untuk mempromosikan produknya, mendorong peningkatan daya saing, memotivasi KUKM dalam mengeksplorasi potensi yang dimiliki sehingga menghasilkan produk yang bernilai jual tinggi.

"Kami berharap kegiatan pameran seperti Bengkulu Expo ini dapat terus berlanjut sebagai agenda tahunan yang mampu mempertemukan produsen dengan 'buyer', baik dalam maupun luar negeri, sekaligus sebagai upaya penguatan pasar, pengembangan serta peningkatan mutu produk KUKM salam negeri," katanya.

Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan Bengkulu Expo memiliki makna strategis dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas produk unggulan daerah yang mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional. "Di samping itu, pameran ini juga dapat meningkatkan produktivitas berbagai produk UMKM yang mampu bersaing secara kompetitif di pasar global," ujarnya.

Ia menambahkan Bengkulu Expo 2018 ini juga merupakan sarana promosi, investasi dan sebagai sarana pertukaran informasi dan kontak bisnis di sektor perdagangan, perindustrian, perkebunan, pertanian, perikanan, dan perbankan. "Melalui kegiatan ini kami harapkan dapat meningkatkan semangat pelaku bisnis, kreativitas, dan kualitas produk, sehingga produknya mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional dan menjadi daya tarik pembeli," kata Rohidin.

Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Junaidi Auly mendorong berbagai produk unggulan yang dihasilkan oleh aktivitas perekonomian desa diberdayakan untuk diekspor sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

"Kita harus membangun gerakan Satu Desa Satu Produk Unggulan. Misal, di tiap rumah warga ditanam cabai atau alpukat kualitas super, karena permintaan produk tersebut cukup tinggi di pasar luar negeri," kata Ahmad Junaidi Auly dalam rilis di Jakarta, disalin dari Antara.

Menurut dia, pihaknya selalu siap untuk membantu dan berkolaborasi untuk mewujudkan hal itu. Junaidi menjelaskan, produk unggulan desa berpotensi masuk dalam pasar ekspor karena tingginya permintaan di luar negeri.

Ia juga berpandangan, Indonesia perlu memiliki lebih banyak lagi pengusaha yang berorientasi ekspor barang jadi sehingga dapat membantu mengatasi masalah defisitnya neraca perdagangan dan stabilitas nilai tukar rupiah. Selain itu, ujar dia, pemerintah harus lebih aktif mengedukasi masyarakat tentang UU Kepabeanan ini agar masyarakat memahami bahwa untuk kegiatan ekspor produk tidaklah sulit.

Sebelumnya Ekonom Ilya Avianti mengatakan bila pengelolaan dana desa mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pertanggungjawaban berjalan baik maka berbagai potensi ekonomi di desa akan tumbuh dengan baik.

"Desa pada dasarnya sudah kaya karena mendapatkan banyak dukungan dana baik dari pemerintah pusat maupun daerah, maka tidak ada alasan lagi untuk tidak melihat pertumbuhan ekonomi di desa-desa di Indonesia," kata Ilya.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…