Dorong UMKM Go Pubilc - BEI Edukasi Pasar Modal di Yogyakarta

NERACA

Yogyakarta - Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menggencarkan edukasi pasar modal kepada para pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah ini.”Kami fokus mengedukasi pasar modal untuk perusahaan-perusahaan berskala UMKM," kata Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Irfan Noor Riza di Yogyakarta, kemarin.

Menurut Irfan, edukasi digencarkan karena pelaku UMKM dengan aset modal di bawah Rp5 miliar dalam waktu dekat akan memiliki peluang untuk melantai di bursa saham. Hal itu menyusul dibahasnya regulasi yang mempermudah sektor usaha kecil melakukan penawaran saham perdana atau "initial public offering (IPO). BEI menargetkan pembahasan rampung pada akhir tahun ini.”Kami berharap nantinya semakin banyak perusahaan di DIY dari berbagai sektor dan skala baik besar maupun kecil bisa menikmati pasar modal,”ujarnya.

Kata Irfan, banyak manfaat yang didapatkan apabila UMKM bergabung di pasar modal. Dengan IPO maka mereka akan mudah mendapatkan alternatif pendanaan dari pasar modal. Sementara dari sisi masyarakat sebagai calon investor berarti akan mudah ikut memiliki perusahaan UMKM di sekitarnya. Selain itu, dengan bergabungnya UMKM di pasar modal, lanjut Irfan berharap akan semakin banyak masyarakat DIY yang berminat menjadi investor pasar modal.

Hingga saat ini, disampaikan Irfan, baru ada dua perusahaan berskala besar di DIY yang berani mencatatkan sahamnya di pasar modal. Keduanya dari sektor perhotelan dan jasa. “Mudah-mudahan ke depan akan muncul dari sektor perbankan di DIY yang listing di pasar modal," kata Irfan.

Pertumbuhan jumlah investor di DIY, menurut dia, terus meningkat setiap tahun. Ia menyebutkan jumlah investor pasar modal di DIY per bulan Juli 2018 mencapai 36.437 investor dan hingga akhir tahun ini ditargetkan mampu mencapai 40.000 investor. Sebelumnya Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi pernah bilang, kedepan pihaknya tidak mengejar calon emiten besar tetapi juga calon emiten kecil,”Kedepan kita tidak hanya fokus yang besar saja, tetapi juga yang kecil seperti perusahaan starup,”ungkapnya.

Disampaikannya, BEI akan mengakomodir perusahaan starup untuk tercatat di pasar modal dengan menghadirkan papan akselerasi yang persyaratannya lebih mudah dibandingkan dengan papan pengembangan. Inarno menjelaskan, saat ini BEI memiliki dua papan pencatatan saham, yakni papan utama dan papan pengembangan. (ant/bani).

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…