Kuras Dana Rp 73,67 Miliar - Purinusa Tambah 2,4 Juta Saham di INKP

NERACA

Jakarta –Tambah porsi saham di PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Purinusa Ekapersada kembali membeli 6,02 juta saham INKP dengan nilai transaksi mencapai Rp 73,67 miliar. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, pembelian ini dilakukan sejak akhir 30 Oktober. Purinusa Ekapersada menambah 2,4 juta saham pada INKP pada periode 12-16 November 2018. Purinusa Ekapersada menggelontorkan dana Rp 27,22 miliar dalam sepekan lalu untuk pembelian saham.

Kata Heri Santoso, Sekretaris Perusahaan INKP, tujuan transaksi adalah untuk investasi dan status investasi ini adalah kepemilikan langsung. Sebelumnya, pada 30 Oktober-1 November 2018, Purinusa pun membeli total 3,62 juta saham INKP dengan total nilai Rp 46,45 miliar. Setelah transaksi kepemilikan saham Purinusa Ekapersada di INKP bertambah menjadi 2,89 miliar saham atau setara 52,83% dari posisi sebelum 30 Oktober sebesar 52,72%.

Pembelian saham tersebut dilakukan sebanyak delapan kali. Pada 30 Oktober, Purinusa membeli 385.000 saham INKP di harga Rp 12.340,91 per saham. Pada 31 Oktober, Purinusa membeli 2,84 juta saham INKP dengan harga Rp 12.910,45 per saham. Pada transaksi ketiga tanggal 1 November, Purinusa membeli 395.000 saham dengan harga Rp 12.682,09 per saham.

Sedangkan pada transaksi pekan lalu, Purinusa membeli 600.000 saham dengan harga pembelian Rp 11.075 per saham pada 12 November. Pembelian ini disusul 600.000 saham di harga Rp 11.006 per saham pada hari berikutnya. Pembelian ketiga pekan lalu dilakukan pada 14 November sebanyak 600.000 saham dengan harga pembelian sejumlah Rp 11.625 per saham.

Transaksi keempat dilakukan pada tanggal 15 November 2018. Jumlah saham yang dibeli sejumlah 200.000 saham dengan harga pembelian Rp 11.475 per saham. Transaksi kelima dilakukan pada tanggal 16 November 2018 dengan jumlah saham yang dibeli sebesar 400.000 saham dengan harga pembelian senilai Rp 11.762,50 per saham. Harga beli rata-rata seluruh saham tersebut adalah Rp 12.234,39 per saham. Kemarin harga saham INKP ditutup pada level Rp 11.250 per saham.

Di kuartal tiga 2018, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk membukukan laba bersih senilai US$ 516,17 juta atau Rp 7,81 triliun (kurs Rp 15.150/US$) dibandingkan dengan priode yang sama tahun lalu senilai US$ 287,43 juta. Kenaikan laba bersih INKP didorong oleh penjualan bersih yang tumbuh 10,88% secara year on year (YoY) menjadi US$ 2,5 miliar. Secara rinci, penjualan secara lokal naik 13,67% YoY menjadi US$ 1,32 miliar, sedangkan penjualan ekspor melonjak 7,92% YoY menjadi US$ 1,18 miliar.

Untuk produk, penjualan produk pulp atau kertas bubur senilai US$ 741,43 juta atau 29,57% dari total penjualan, lalu penjualan kertas budaya yakni US$ 925,27 juta (36,9%) dan penjualan kertas industri dan lain-lain senilai US$ 840,79 juta (33,53%).

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…