Cahayasakti Konversi Utang Jadi Modal Rp 225 Miliar

NERACA

Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) menyetujui konversi utang menjadi modal disetor. Sekretaris Perusahaan Cahayasakti Investindo, Novita dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyampaikan bahwa anak usaha emiten PT Olympic Bangun Persada telah melakukan RUPS dengan keputusa menyetujui konversi utang menjadi menjadi penaikkan modal.”RUPS dengan keputusan, menyetujui konversi utang menjadi peningkatan modal disetor, sehingga modal disetor yang semula sebesar Rp150 miliar, menjadi sebesar Rp225 miliar," ujarnya.

Novita menambahkan, perseroan menyetujui konversi utang menjadi peningkatan modal disetor oleh entitas anak tersebut. Hingga September 2018, emiten bersandi saham CSIS telah mencatatkan penjualan senilai Rp17,25 miliar, atau anjlok hingga 50% dari posisi Rp34,37 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, rugi yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali mencapai Rp14,24 miliar hingga September 2018. Rugi yang dicatatkan oleh CSIS semakin melebar bila dibandingkan dengan September 2017, senilai Rp5,99 miliar. Hingga September 2018, nilai aset yang dibukukan mencapai Rp396,39 miliar. Aset ini terdiri dari liabilitas dan ekuitas masing-masing senilai Rp188,01 miliar dan Rp208,37 miliar.

Tahun ini, perusahaan yang kini berbisnis properti tersebut memperkirakan pertumbuhan pendapatan dan laba maksimal hanya 5%. Sebagai gambaran, pada tahun lalu CSIS meraup pendapatan  sebesar Rp 51,13 miliar dengan perolehan laba Rp 709,03 juta. Juanda Hasurungan Sidabutar, Direktur Utama Cahayasakti Investindo  pernah bilang, pihaknya optimistis setelah presiden baru nanti terpilih di tahun depan, perekonomian dan bursa saham pun akan semakin baik lagi. "Maka itu, kami sudah siapkan rencana menggenjot bisnis. Sudah ada ancang-ancang," tuturnya.

Juanda menambahkan  strategi yang disiapkan untuk menghadapi persaingan yaitu dengan diferensiasi. Misalnya lokasi prime di tengah kota dan dekat dengan tol. Selain  itu, CSIS juga menyiapkan kawasan sperti CBD yang lengkap dengan sekolah, kantor, perumahan dan mal. Tetapi, kata Juanda, rencana ini butuh waktu 15 tahun. CSIS sendiri akan menjadi main contractor dalam perencanaan pengembangan proyek tersebut. CSIS merupakan entitas usaha Grup Olympic yang bergerak di sektor properti.

Emiten ini melantai di Bursa Efek Indonesia pada 10 Mei 2017. Saat ini, CSIS memiliki dua anak perusahaan, yakni PT Olympic Bangun Persada dan PT Olympic Bogor Data. Perseroan juga mengungkapkan, sekitar 78% dana hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada tahun lalu sudah terserap sebesar 74%, atau senilai Rp 44,6 miliar dari total Rp 66,1 miliar.

Cahaya Sakti menggunakan dana itu untuk modal kerja, mendanai kegiatan operasional, yang seluruhnya berkaitan dengan konstruksi dan pengunjung konstruksi seperti pembayaran subkontraktor, pembelian bahan baku, dan pembayaran konsultan. Sisanya, sebesar 22% dipakai untuk pembayaran utang kepada PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…