Siapkan Papan Akselesari - BEI Serius Bidik IPO Perusahaan Kecil

NERACA

Solo – Pacu pertumbuhan likuiditas di pasar modal dan juga memperkuat basis investor ritel, kedepan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak hanya mengejar calon emiten besar saja tetapi juga calon emiten kecil,”Kedepan kita tidak hanya fokus yang besar saja, tetapi juga yang kecil seperti perusahaan starup,”kata Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi di Solo, kemarin.

Disampaikannya, BEI akan mengakomodir perusahaan starup untuk tercatat di pasar modal dengan menghadirkan papan akselerasi yang persyaratannya lebih mudah dibandingkan dengan papan pengembangan. Inarno menjelaskan, saat ini BEI memiliki dua papan pencatatan saham, yakni Papan Utama dan Papan Pengembangan. Papan Utama ditujukan untuk calon emiten atau emiten besar dan memiliki rekam jejak yang baik.

Sedangkan Papan Pengembangan untuk perusahaan-perusahaan yang belum memenuhi persyaratan di Papan Utama, termasuk perusahaan yang prospektif namun belum menghasilkan keuntungan, dan bagi perusahaan yang sedang dalam penyehatan. Sesuai peraturan BEI, emiten yang tercatat di Papan Utama harus memiliki nilai aktiva berwujud bersih (net tangible asset) minimal Rp 100 miliar. Sedangkan emiten yang tercatat di Papan Pengembangan BEI haris memiliki aktiva berwujud bersih sebesar Rp 5 miliar.

Kata Inarno, papan akselerasi ditujukan bagi calon emiten dari perusahaan yang nilai aktiva berwujud bersihnya kurang dari Rp 5 miliar dan mengenai besarannya masih dikaji dan akan diluncurkan secepatnya. BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lanjut Inarno telah menggodok peraturan yang dapat memudahkan perusahaan "start-up" masuk pasar modal. Salah satunya adalah dengan menggunakan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 53/POJK.04/2017, untuk pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) bagi perusahaan "start-up".

Selain itu, Inarno juga menuturkan, pencapaian jumlah emiten baru tahun ini yang melebih dari target tidak hanya sekedar jumlah tetapi juga pencapaian emisi atau dana yang berhasil dihimpun tahun ini yang paling ditinggi dibandingkan tahun lalu. Kemudian dengan target jumlah perusahaan, Inarno menyatakan BEI selalu menetapkan target yang konservatif yakni di kisaran 35 perusahaan baru.

Sementara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat masih mengantongi sisa pipeline penerbitan efek senilai Rp12 triliun hingga tahun ini. Jumlah tersebut terdiri dari penerbitan saham, baik penawaran umum terbatas atau rights issue maupun Initial Public Offering (IPO), serta penerbitan obligasi korporasi dan sukuk.”Nilai emisi pada tahun ini masih akan bertambah, tapi tidak banyak. Di kami ada sisa penerbitan Rp12 triliun saja sampai akhir tahun, saham dan surat utang," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen.

 

BERITA TERKAIT

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…