Pengangguran di Banten Turun Jadi 8,52 Persen

Pengangguran di Banten Turun Jadi 8,52 Persen

NERACA

Serang - Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Banten pada Agustus 2018 turun menjadi 8,52 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 9,28 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno di Serang, dikutip dari Antara, kemarin, menyatakan, TPT lulusan SMK menempati posisi tertinggi dibanding jenjang pendidikan lain yaitu 14,23 persen, SMA (12,49), SMP (9,87) dan TPT lulusan 4,91 persen, sementara TPT lulusan universitas 4,50 persen dan diploma I/II/III 3,76 persen. Angka pengangguran Provinsi Banten selama beberapa periode tercatat lebih tinggi dibanding angka pengangguran nasional.

Di Provinsi Banten banyak terdapat lapangan pekerjaan yang menarik migran untuk masuk ke Banten. Banyaknya migran masuk yang mencari pekerjaan ini tidak semuanya terserap oleh pasar kerja sehingga menambah jumlah pengangguran di Banten.

Di lain pihak, migran masuk yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah memperoleh pekerjaan di Banten. Pada Agustus 2018, angka pengangguran Provinsi Banten menempati peringkat pertama terbesar nasional, dimana angka pengangguran nasional tercatat sebesar 5,34 persen.

Soebeno menjelaskan gambaran ketenagakerjaan Provinsi Banten periode Agustus 2017 - Agustus 2018 memperlihatkan kondisi angkatan kerja mengalami sedikit peningkatan dari 5,60 juta orang pada Agustus 2017 menjadi 5,83 juta orang pada Agustus 2018. Peningkatan jumlah angkatan kerja tersebut disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk bekerja sebesar 255.096 orang, naik dari 5,08 juta orang menjadi 5,33 juta orang. 

Ia menambahkan tingkat partisipasi angkatan kerja mengalami peningkatan dari 62,32 persen menjadi 63,49 persen. Kenaikan TPAK ini merupakan indikasi adanya kenaikan suplai tenaga kerja. Indikator lain adalah jumlah setengah pengangguran atau pekerja tidak penuh. Pekerja tidak penuh ialah mereka yang berstatus bekerja tetapi memiliki jam kerja di bawah jam kerja normal (di bawah 35 jam seminggu)."Indikator ini dapat menggambarkan ternyata tidak semua memiliki produktivitas yang tinggi, sebagian dari mereka memiliki jam kerja rendah," kata Soebeno.

Ada dua kelompok setengah pengangguran, yang masih mencari kerja (setengah pengangguran terpaksa) dan tidak mencari kerja lagi (setengah pengangguran sukarela atau pekerja paruh waktu). Pada Agustus 2018, setengah pengangguran berjumlah 974.999 orang atau 18,28 persen dari penduduk bekerja.

Jumlah setengah pengangguran meningkat dibanding Agustus 2017 yang sebanyak 864.071 orang atau mengalami kenaikan sebesar 12,84 persen. Berdasar tren sektoral, Soebeno mengatakan penyerapan tenaga kerja di Provinsi Banten terbesar yaitu di sektor industri (1,21 juta orang) kemudian diikuti oleh sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi (1,09 juta orang).

Secara stuktur sektoral tenaga kerja, selama periode Agustus 2017 - Agustus 2018 tidak mengalami banyak perubahan. Penyerapan tenaga kerja masih didominasi oleh sektor industri dan sektor Perdagangan."Kedua sektor ini masing-masing menyerap kurang lebih dua puluh persen penduduk bekerja di Banten," kata dia.

Penduduk yang bekerja di industri pengolahan tercatat sebanyak 1,3 juta orang (23,78 persen), meningkat hampir 10 ribu orang dibandingkan dengan periode Agustus 2017 sebanyak 984 ribu orang. Sektor perdagangan menyerap pekerja sebanyak 1,03 juta orang (19,35 persen), bertambah hampir 50 ribu orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…