Patok Harga Rp 2.950 Per Saham - IPO DIVA Oversubscribe mencapai 5,6 kali

NERACA

Jakarta - PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) telah menetapkan pelaksanakan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada harga Rp2.950. Ketetapan harga tersebut mendekati batas bawah dari rentang harga yang dipublikasikan perseroan sebelumnya yaitu Rp2.800—Rp3.750. Dengan harga IPO Rp2.950, rasio harga per laba (price earnings ratio/PER) Distribusi Voucher Nusantara akan sebesar 21 kali.

Komisaris Distribusi Voucher Nusantara Suryandy Jahja menyampaikan perseroan menetapkan harga IPO yang lebih rendah dengan tujuan memberikan penawaran yang lebih menarik kepada investor, di tengah fluktuasi pasar.”Kami melakukan bookbuilding di saat market sedang volatil sehingga kami mau memberikan ruang yang lebih besar untuk investor membeli dengan harga bagus. Makanya kami mendesain [harga IPO Diva) pada low range,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan akan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bersiap listing Distribusi Voucher Nusantara pada 27 November 2018 dengan kode saham DIVA. Dia menyebut meski pasar fluktuatif, Distribusi Voucher Nusantara tidak kehilangan peminatnya dan ditunjukkan dengan angka oversubscribe mencapai 5,6 kali.

DIVA sebelumnya mengumumkan akan melakukan penawaran saham perdana (IPO) dengan melepas 214.285.700 saham baru, atau setara dengan 30,0% dari modal disetor perseroan. Jika IPO pada harga Rp2.950, maka perseroan akan meraup Rp632,14 miliar. PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk menjadi emiten ke empat yang mempercayakan Kresna Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek tahun 2018. Berdasarkan propektus perseroan, disebutkan dana hasil IPO direncanakan untuk peningkatan modal kerja seperti pembelian persedian barang dagang sebesar 55%, investasi di bidang teknologi informasi sebesar 40%.

Rincinya, dana tersebut akan digunakan untuk pembelian perangkat keras dan lunak, pengembangan aplikasi dan penguatan infrastruktur jaringan distribusi dan sisanya untuk pengembangan sumber daya manusia perseroan. DIVA per akhir Mei 2018 mencatatkan aset sebesar Rp230,6 miliar, penjualan sebesar Rp432,2 miliar dan laba bersih sebesar Rp3,371 milar.

Untuk diketahui, saat ini sebanyak 20% saham perseroan dikuasai oleh Martin Suharlie, sebanyak 30% dikuasai PT 1 Inti Dot Com, sebanyak 20% dikuasai PT Kresna Karisma Persada, sebanyak 10% dikuasai PT MCash Integrasi Tbk dan sebanyak 20% dikuasai PT Nusantra Utama Jaya. Selain Kresna Sekuritas, PT Trimegah Sekurita Indonesia Tbk dan PT Sinarmas Sekuritas juga ditunjuk sebagai penjamin pelaksana efek.

Dalam menjalankan usaha, Distributor Voucher Nusantara fokus mendigitalisasi pengusaha berkatagori usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan teknologi, antara lain menggunakam chatbox ataupun smart outlets. Berdasarkan rencana, DIVA berniat melangsungkan IPO saham pada kuartal IV-2018. Perseroan sendiri merupakan bagian anak usaha dari PT Mcash Integrasi Tbk.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…