OJK Minta BPR Jaga NPL

 

 

 

NERACA

 

Denpasar - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta BPR di Bali untuk menjaga pengelolaan kredit lebih baik dengan menekan kredit bermasalah atau "nonperforming loan" (NPL) yang saat ini melonjak menjadi 9,24 persen pada September 2018. "Kami imbau BPR melakukan pemantauan terhadap debitur-debitur yang kreditnya berpotensi menjadi bermasalah," kata Kepala OJK Regional Bali dan Nusa Tenggara Hizbullah di Denpasar, Rabu (14/11).

Menurut dia, angka NPL di bank perkreditan rakyat itu lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun 2017 yang mencapai 6,77 persen. Meningkatnya kredit bermasalah itu membuat OJK mengimbau BPR untuk penyaluran kredit-kredit baru tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian agar tidak menjadi masalah pada tahun-tahun mendatang.

Kenaikan NPL di BPR itu turut mendorong peningkatan kredit bermasalah untuk perbankan keseluruhan di Bali yakni bank umum konvensional, BPR dan bank umum syariah mencapai 3,78 persen pada September 2018 atau naik 0,08 persen dibandingkan September 2017 sebesar 3,7 persen. Berbeda dengan BPR, rasio NPL bank umum konvensional menurun pada September 2018 mencapai 2,91 persen dibandingkan periode sama tahun 2017 mencapai 3,12 persen.

Sementara itu terkait total penyaluran kredit perbankan pada September 2018, OJK mencatat terjadi kenaikan mencapai Rp84,25 triliun atau meningkat Rp2,97 triliun dari September 2017 sebesar Rp81,37 triliun. Kredit bank umum tumbuh 3,48 persen atau Rp2,43 triliun dari September 2017 Rp70,046 triliun menjadi Rp71,384 triliun pada September 2018. Sementara BPR meningkat 6,66 persen dari triwulan III 2017 Rp9,49 triliun menjadi Rp9,63 triliun pada periode sama tahun ini.

Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) hingga September 2018 perbankan di Bali mencapai Rp105,2 triliun atau tumbuh 8,63 persen dari September 2017 mencapai Rp96,84 triliun. Untuk aset perbankan di Bali pada September 2018 meningkat 6,74 persen dari September 2017 Rp122,20 triliun menjadi Rp130,44 triliun. "Aset bank umum pada September 2018 mencapai Rp113,44 triliun atau tumbuh 6,75 persen, BPR Rp15 triliun atau tumbuh 8,27 persen sedangkan bank syariah Rp1,99 triliun atau turun 4,02 persen," imbuh Huzbullah.

BERITA TERKAIT

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar NERACA Jakarta - BSI Maslahat yang merupakan strategic partner PT…

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar NERACA Jakarta - BSI Maslahat yang merupakan strategic partner PT…

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…