Ditopang Volume Operasional Armada - Blue Bird Bukukan Laba Bersih Rp334,67 miliar

NERACA

Jakarta – Di tengah sengitnya berebut pasar transportasi dengan perusahaan transportasi berbasis online, PT Blue Bird Tbk (BIRD) masih mencatatkan kinerja positif di triwulan tiga 2018. Kondisi ini berbalik dengan kompetitornya TAXI yang justru masih merugi. Blue Bird berhasil membukukan kenaikan laba bersih per September 2018 setelah menderita penurunan laba di enam bulan pertama tahun ini.

Investor Relations Blue Bird, Michael Tene mengungkapkan, perseroan mampu membukukan kinerja kuartal III/2018 yang meningkat signifikan dibandingkan kuartal sebelumnya, terdampak dari kenaikan volume kendaraan yang dioperasikan.”Kinerja kami pada kuartal III/2018 membaik karena ada kenaikan organik dari jumlah rata-rata mobil yang beroperasi. Jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, memang menurun tipis tapi kalau dibandingkan kuartal II/2018, pendapatan kami naik signifikan,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, kenaikan rata-rata durasi operasional armada tersebut didukung oleh kenaikan jumlah pengemudi yang bergabung dengan Blue Bird. Michael menyebut keterlibatan perseroan pada sejumlah agenda nasional dan internasional memang mengerek utilisasi perseroan, namun bukan merupakan faktor utama yang mendorong utilisasi armada perseroan.

Berdasarkan riset yang dipublikasikan sejumlah analis, utilisasi emiten dengan sandi BIRD tersebut pada kuartal III/2018 telah mencapai 72%, dibandingkan 67% pada kuartal sebelumnya. Michael menyebut pendapatan secara yoy memang mengalami penurunan, tetapi dibandingkan kuartal II/2018, pendapatan perseroan pada kuartal III/2018 telah meningkat 14%.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, BIRD membukukan pendapatan sebesar Rp3,1 triliun pada periode yang berakhir September 2018, menurun tipis 0,76% dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp 3,13 triliun. Kendati membukukan penurunan pendapatan, pada periode tersebut perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp334,67 miliar, meningkat 10,77% dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp 302,12 miliar.

Michael menyampaikan penurunan tipis pada topline tidak terelakkan karena masih ada persaingan yang sangat ketat di beberapa daerah di luar Jabodetabek sepanjang tahun ini. Namun, persaingan tersebut terpantau kian melonggar pada kuartal III/2018 dibandingkan dua kuartal sebelumnya. Dengan meningkatnya operasional kendaraan, Burung Biru pun dapat mempertahankan margin pendapatan. Selain itu, Michael menyebut kinerja perseroan yang membaik juga didukung upaya perseroan untuk mengurangi beban bunga.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, beban bunga hingga kuartal III/2018 tercatat sebesar  Rp48,96 miliar, menurun 55,6% secara yoy dari Rp110,32 miliar. Perseroan juga membukukan pendapatan lain neto yang positif sebesar Rp32,36 miliar, setelah sempat membukukan kerugian yoy sebesar Rp18,95 miliar.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…