Implementasi T+2 Sesuai Jadwal - BEI Pastikan 99% Anggota Bursa Siap

NERACA

Jakarta - Sebagai tindak lanjut pencanangan rencana implementasi percepatan siklus penyelesaian transaksi bursa dari T+3 ke T+2 oleh self regulatory organization (SRO) dengan mempertimbangkan hasil assessment kesiapan seluruh aspek teknis maupun bisnis dan serta hasil pengujian sistem di sisi SRO dan pelaku, maka diputuskan implementasi T+2 akan berjalan sesuai jadwal yang telah di tetapkan pada 26 November 2018 dengan penyelesaian transaksi hari pertama dengan siklus penyelesaian T+2 akan jatuh pada Rabu, 28 November 2018.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa di Bursa Efek Indonesia (BEI), Laksono Widodo menyatakan, sekitar 99% anggota bursa siap menerapkan T+2 di akhir November 2018. Harapannya, pada 26 November 2018 baik anggota bursa maupun bank kustodian siap menerapkan regulasi baru tersebut. Rencana implementasi percepatan siklus penyelesaian transaksi bursa dari T+3 menjadi T+2 diikuti 105 anggota bursa dan 18 bank kustodian.”Untuk anggota bursa 99% menyatakan siap menerapkan T+2, sedangkan dari bank kustodian 100% sudah siap," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Kepala Divisi Operasional Perdagangan BEI, Irvan Susandy jua meyakini, pada 26 November semua anggota bursa sudah siap mengimplementasikan T+2. Di mana, saat ini regulator tengah memastikan sistem yang digunakan satu anggota bursa tersebut benar benar siap diterapkan. "Jadi lebih ke aspek teknis dan kami yakin amunisinya bisa siap dan pekan depan sudah ada kepastian bahwa mereka siap implementasikan T+2," ungkap Irvan.

Dirinya pernah bilang, faktor paling krusial bagi kesuksesan implementasi T+2 adalah kesuksesan sosialisasi sistem ini kepada seluruh pelaku pasar, terutama kalangan investor institusi dari luar negeri yang memiliki zona waktu berbeda dengan Indonesia. Meskipun demikian, SRO sudah melakukan sosialisasi kepada banyak investor asing melalui konferensi video. Lagi pula, investor-investor tersebut umumnya sudah terbiasa dengan mekanisme penyelesaian transaksi T+2, sebab sudah ada 23 bursa global yang mengadopsi sistem tersebut

Sementara itu, Direktur KPEI Umi Kulsum mengatakan, lewat implementasi T+2, diperkirakan settlement value akan meningkat 1 hingga 1,5 kali. Dia juga menganjurkan kepada investor untuk melakukan transaksi jual beli efek yang sama di satu anggota bursa saja. “Transaksi jual beli di tanggal 23 hingga 26 November, dianjurkan untuk dilakukan di satu anggota bursa saja. Ini agar transaksi tercatat di netting settlement KPEI dan mengurangi kemungkinan kegagalan transaksi,"ujarnya.

Asal tahu saja, rencana mplementasi percepatan siklus penyelesaian transaksi bursa dari T+3 menjadi T+2 digawangi oleh SRO yang terdiri dari BEI, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) merupakan upaya dalam menciptakan pasar modal Indonesia yang wajar, teratur dan efisien, serta memiliki daya saing dan kredibilitas tingkat dunia.

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…