Mengandalkan Sektor Militer - Innosimulation Bidik Kontrak Rp 200 Miliar

NERACA

Jakarta – Besarnya peluang pasar bisnis teknologi simulator, baik untuk kebutuhan militer, pendidikan dan hiburan, mendorong PT Innosimulation Technology Indonesia (ITI) sebagai perusahaan teknologi berbasis simulation, virtual realty, dan augmented realty untuk memacu bisnis lebih agresif lagi. Tahun depan, perseroan membidik membidik kontrak baru naik dua kali lipat menjadi Rp 200 miliar dibandingkan kontrak tahun ini yang diprediksi mencapai Rp 100 miliar.

CEO dan Presiden Direktur PT Innosimulation Technology Indonesia (ITI) Deni Darojat Muslim mengatakan, target teknologi simulasi masih didominasi sektor militer.”Pendapatan dan kontrak tahun depan diharapkan bisa mencapai Rp 200 miliar dibandingkan 2018 sebesar Rp 100 miliar,”ujarnya di Jakarta, pekan kemarin.

PT Innosimulation Technology Indonesia yang merupakan perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan Innosimulation asal Korea Selatan ini membidik target pemasaran teknologi simulasi, yakni sektor militer, pendidikan dan hiburan. Disampaikannya, kontrak 2019 masih didominasi dari bidang militer. Deni menjelaskan, saat ini kebutuhan teknologi simulasi masih didominasi oleh TNI/Polri dengan persentase sekitar 80%.

Posisi kedua sektor perhubungan seperti sekolah pelayaran, navigasi awak kapal, hingga penerbangan. Sisanya digunakan oleh pemerintahan dan industri swasta seperti entertaiment simulator taman hiburan. "Teknologi simulasi banyak diserap untuk melengkapi kebutuhan pelatihan (training)," kata dia.

Adapun 5 teknologi ITI yang diperkenalkan pada "Indo Defence 2018 Expo & Forum" yaitu Virtual Maintenance Trainer (VMT) merupakan platform pengembangan simulasi pelatihan untuk maintenance (perawatan) berbasis komputer dalam segala bidang seperti militer, otomotif, penerbangan, industri, medical dan lainnya. Simulator ini digunakan dengan dua metode yakni dipandu oleh instruktur atau standalone (siswa belajar sendiri). "VMT membuat environment praktik lapangan dimasukkan ke dalam komputer di ruang kelas dalam bentuk 3D," kata dia.

Kedua adalah Wargaming Systems merupakan platform pengembangan simulasi perang berbasis komputer di dalam ruang kelas. Sistem ini menampilkan environment seperti pada aslinya dalam bentuk 3D. Platform ini telah banyak digunakan di mancanegara untuk berbagai simulasi. Teknolgi simulasi ini berbasis permainan dengan standar khusus untuk industri pertahanan serta menjadi unggulan simulasi pertempuran oleh tentara Amerika Serikat untuk program pelatihan.

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…