Miliki Prospek Bisnis Bagus - UOB Kay Hian Holding Beli 5% Saham YELO

NERACA

Jakarta Keyakinan memiliki prospek pasar bisnis yang cukup menjanjikan, perdagangan saham PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) banyak aktif karena banyak diburu investor. Teranyar, Kamis (7/11) pekan kemarin, tercatat transaksi yang cukup besar untuk pembelian saham YELO di Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni sebanyak 19 juta lembar saham atau lima persen dari saham YELO secara keseluruhan.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, aksi pembelian saham YELO yang cukup besar dilakukan oleh UOB Kay Hian Holdings Limited, perusahaan asal Singapura yang bergerak dalam layanan broker, manajemen kekayaan pribadi, investasi perbankan, manajemen investasi, dan riset keuangan. Pembelian lima persen saham YELO oleh UOB Kay Hian Holdings Limited dapat dilihat sebagai sinyal optimistisme pasar, termasuk investor retail dan asing terhadap bisnis yang dijalankan oleh Passpod.

Sejak melantai di Bursa Efek Indonesia tanggal 29 Oktober 2018, Passpod melepas 130 juta lembar saham baru atau setara 34,21% dari total modal ditempatkan atau disetor penuh. Dengan masuknya UOB Kay Hian Holdings Limited, komposisi pemegang saham Passpod menjadi PT Agung Inova Teknologi Indonesia sebesar 42,07%, PT Prima Jaringan Distribusi sebesar 18,45%, PT Digital Indonesia Raya sebesar 5,26%, Andika Sutoro Putra sebesar 5%, UOB Kay Hian Holding Limited sebesar 5%, dan sisanya dimiliki oleh masyarakat.

Mulai beroperasi di tahun 2016, jumlah pelanggan Passpod kini telah naik 700% menjadi 58.500 pengguna per Juni 2018 dengan returning consumer sebesar 30%. Hingga April 2018, perusahaan juga mampu meningkatkan laba bersih hampir sebesar 1700 % dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Modem 4G Passpod juga saat ini telah tersedia bagi traveler Indonesia di 70 negara dan Passpod juga berencana melakukan ekspansi bisnis ke 5 negara di Asia, diantaranya Singapura, Malaysia, Vietnam, Myanmar, dan Korea Selatan.

Sebagai informasi, tahun depan perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan 100% menjadi Rp 54 miliar dari target tahun 2018 sebesar R 27 miliar. Guna memenuhi target tersebut, perseroan akan menghadirkan beberapa produk layanan seperti penjualan tiket destinasi wisata on-the-spot, itinerary builder, e-commerce dan asuransi perjalanan. Sementara untuk keperluan belanja modal athun depan disiapkan sekitar Rp 30 miliar. Tahun ini, perseroan menargetkan laba kotor mencapai Rp 10 miliar, naik dari tahun lalu yang sebesar Rp 3,8 miliar.

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…