GMFI Raih Order Perawatan Pesawat Militer

NERACA

Jakarta – Berkah selalu tampil di setiap pameran, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) kembali meraih kontrak baru. Kali ini di hari pertama pameran Indo Defense 2018 Expo, emiten perawatan pesawat ini melaporkan kontrak tiga kerja sama baru untuk perawatan pesawat militer. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, perseroan menyepakati kerja sama dengan PT Industri Nuklir Indonesia (Persero) atau INUKI, perusahaan BUMN yang bergerak di bidang produksi  instrumentasi nuklir, jasa rekayasa nuklir, aplikasi teknik nuklir dan jasa Teknik.

Kata direktur GMFI, Beni Gunawan, kerja sama tersebut berupa pengembangan teknologi modifikasi lap joint  untuk pesawat Boeing 737 classic. Menurutnya, kerja sama tersebut dapat mendatangkan kapabilitas baru bagi GMFI. Apalagi, tipe pesawat Boeing 737 classic banyak digunakan oleh militer.”GMFI sudah dikategorikan sebagai salah satu usaha dalam industri pertahanan karena merupakan industri  strategis dan dapat menghasilkan peralatan dan dukungan logistik,”ujarnya.

Selain kerja sama untuk pengembangan kapabilitas baru, GMFI juga menandatangani nota kesepemahaman (MoU) dengan manufaktur mesin pesawat kelas dunia, Rolls Royce untuk mengembangkan kapabiltas baru bagi GMF. Dalam nota kesepemahaman yang ditandatangani GMFI dan Rolls Royce, perseroan disebut akan terlibat dalam pengembangan kapabilitas perawatan mesin Rolls Royce tipe T56 yang banyak digunakan untuk pesawat militer C-130.

Disampaikan Iwan Joeniarto, direktur utama GMFI, industri perawatan pesawat militer merupakan pasar yang sangat menjanjikan, namun selama ini masih dikerjakan di luar negeri.”Kami mencoba untuk mengambil pasar militer, diawali dengan pengembangan kapabilitas perawatan mesin pesawatnya karena sejalan dengan target perusahaan saat ini yaitu memperbesar porsi perawatan mesin pesawat,” ujar Iwan.

Ke depannya, kerja sama dengan Rolls Royce berpotensi ditingkatkan. Sebelumnya dalam mengembangkan ekspansi bisnisnya, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk ini akan membangun pabrik vulkanisir ban pesawat tahun depan. Untuk membangun pabrik tersebut, perusahaan perawatan pesawat ini menggandeng beberapa mitra pabrik ban dari luar untuk merealisasikan proyek tersebut. Sebab, mereka yang memiliki teknologinya.”Pabrik ban yang akan masuk joint venture tersebut mereka bawa teknologi. Kita punya work, punya pasarnya di Indonesia baik Garuda Grup maupun domestik airlines, kita punya karetnya, tapi teknologinya nggak punya,”kata Iwan.

Dalam kesiapan teknologinya, lanjut Iwan, perseroan menggandeng komponen pabrik pembuat pesawat yang sudah terkenal. Dia mempunyai rating membuat vulkanisir ban, karena ban pesawat dalam sekian kali landing dia akan diturunkan akan dilakukan vulkanisir atau kulitnya dilapis lagi.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…