Oleh: Fauzi Aziz
Pemerhati Ekonomi dan Industri
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam sistem industri harus hadir dalam dimensi value of product dan value of market. Pemahaman ini penting karena kita berada dalam sebuah lingkungan ekonomi dan bisnis yang full competition, sehingga industri harus hadir untuk co creating unique value with customers baik di pasar dalam negeri maupun di pasar luar negeri.
Tidak tepat benar jika kita bicara tentang TKDN hanya base on volume saja karena the current of competition, konsumen di seluruh dunia sudah mulai berburu tentang produk dan layanan base on value. Di situ memang tempatnya untuk berlaga bagi industri manufaktur dalam menjelajahi ceruk-ceruk pasar yang ada di dunia.
Sebab itu, cakrawala pandang konsep TKDN memang harus diperluas spektrumnya karena telah terjadi pergeseran dalam perilaku konsumen dari product base to value base di setiap ruang pasar yang ada. Terkait dengan ini, maka industri harus menyesuaikan diri dengan dinamika pasar.
Tanpa meresponnya, maka lonceng kematian yang akan menjemput. Dalam hubungan ini, maka berarti bahwa konsep TKDN harus diperkaya spektrum kontennya yaitu tidak membatasi diri pada volume of content, tapi harus juga menghadirkan faktor value of content. Upaya ini harus dilakukan karena mempertahankan konsep yang konvensional, maka pelan tapi pasti industri akan tergusur dari setiap ruang pasar yang ada.
Pada akhirnya TKDN hanya akan menjadi beban bagi industri yang bersangkutan karena nilai pasar yang terbentuk tidak sebanding dengan volume produksi yang dihasilkan. Artinya TKDN yang tinggi by volume tidak serta merta dapat diterima oleh pasar.
Kita harus memulai sesuatu dengan cara pandang yang lebih komplit ketika berindustri. Apa itu maksudnya. Satu hal bahwa industri hadir adalah untuk menjawab tantangan zaman atau menjawab kebutuhan peradaban. Market driven economy berharap agar industri hadir di saat yang tepat dan pada saat pasar membutuhkannya. Hadir bukan sekedar untuk hadir tapi hadir untuk berkontribusi maksimal di jejaring industri dan jejaring pasar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Mengapa demikian, karena secara realitas ekonomi, kita berhadapan dengan kenyataan bahwa kegiatan dan proses ekonomi yang berlangsung di abad ini adalah sistem ekonomi jaringan. Sehingga integrasi, konektivitas, dan kolaborasi industri menjadi isu-isu industri dan perdagangan yang berkembang hingga kini. Policy sebaiknya dapat merespons dinamika tersebut agar pertumbuhan industri tidak mengalami tekanan berat seperti sekarang ini yang pada kuartal-III tahun 2018 industri pengolahan hanya tumbuh 4,3%.
Sebab itu TKDN harus dicarikan pasar yang bisa menghargai nilai yang terkandung di dalamnya, baik yang berupa hardware maupun software dari setiap produk yang dihasilkan. Jualan smartphone adalah memasarkan hardware dan juga software. Konsumen dengan daya beli yang dimiliki dapat menentukan mana yang terbaik atas produk yang ditawarkan base on nilai keunggulannya.
Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Selain bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh keberkahan dan ampunan, bulan yang suci…
Oleh: Dr. Edy Purwo Saputro, MSi Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Ada pemandangan aneh ketika kemarin rakyat rela…
Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal Risiko dapat dimaknai sebagai kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang…
Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Selain bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh keberkahan dan ampunan, bulan yang suci…
Oleh: Dr. Edy Purwo Saputro, MSi Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Ada pemandangan aneh ketika kemarin rakyat rela…
Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal Risiko dapat dimaknai sebagai kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang…