Buntut Rugi Selisih Kurs - VIVA Bukukan Rugi Capai Rp 498,04 Miliar

NERACA

Jakarta – Sepanjang kuartal tiga 2018, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) mengalami kerugian lumayan besar. Jumlah rugi yang diderita perusahaan mencapai Rp 498,04 miliar, padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya perusahaan masih mencatatkan untuk senilai Rp 30,98 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Kerugian ini terjadi karena meningkatnya beban usaha perusahaan sepanjang periode tersebut, dari Rp 1,44 triliun di akhir September 2017 menjadi Rp 1,75 triliun di akhir September tahun ini. Selain itu juga terjadi kenaikan beban bunga dan beban keuangan menjadi Rp 338,26 miliar, dari periode sembilan bulan tahun lalu yang sebesar Rp 250,50 miliar. Tak hanya itu, perusahaan juga mengalami rugi selisih kurs cukup besar mencapai Rp 344,61 miliar, dari sebelumnya hanya senilai Rp 6,71 miliar.
Kenaikan beban ini sayangnya tak mampu ditahan oleh pemasukan perusahaan pada periode ini lantaran pendapatan hanya tumbuh tipis dari Rp 1,93 triliun menjadi hanya senilai Rp 1,95 triliun. Nilai laba per sahamnya ikur tergerus dalam, dari periode yang sama tahun sebelumnya dari Rp 1.882/saham akhir kuartal ketiga tahun lalu menjadi minus Rp 30.250 di akhir kuartal ketiga 2018.

Meski demikian, nilai kas dan setara kas perusahaan naik menjadi Rp 158,55 miliar dibanding dengan akhir tahun lalu yang sebesar Rp 81,35 miliar. Nilai aset total menjadi sebesar Rp 8,42 triliun, terdiri dari aset lancar Rp 4,16 triliun dan aset tak lancar mencapai Rp 4,25 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 6,10 triliun dalam sembilan bulan terakhir dari Rp 4,05 triliun di akhir Desember 2017. Dengan liabilitas jangka panjang mencapai Rp 2,61 triliun dan jangka pendek senilai Rp 3,49 triliun.

Total ekuitas bernilai sebesar Rp 2,31 triliun, malah turun dari posisi di akhir 2017 yang sebesar Rp 2,78 triliun. VIVA sebagai induk dari PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) masih menaruh asa kinerja keuangan tahun ini masih positif. Dimana perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan 2018 sebesar dua kali lipat dari pertumbuhan industri televisi Free to Air (TV-FTA).

Presiden Direktur VIVA, Anindya N Bakrie pernah bilang, sepanjang 2017, perseroan mampu mencatatkan kinerja positif dengan pertumbuhan pangsa pasar tercepat. "Kinerja positif ini terjadi di tengah kondisi sulit bagi pertumbuhan pendapatan secara industri,"ujarnya.

Menurut Anindya, pertumbuhan pendapatan pada industri TV-FTA di 2017 menurun menjadi 2,3% dan di tahun ini perseroan menargetkan revenue sebesar dua kali lipat dari industri, karena perseroan akan meningkatkan market share. Dirinya mengklaim, selama 2011-2017, perseroan mampu mencatatkan pertumbuhan TV Share sebesar 94%. “Kontribusi terbesar pertumbuhan VIVA di 2017 adalah ANTV sebagai televisi hiburan, tvOne berhasil mempertahankan status sebagai stasiun televisi berita dan olahraga nomor satu," tuturnya.

Anindya menyatakan, laju pertumbuhan majemuk VIVA pada 2015-2017 sebesar 14,7% atau melampaui industri media. Pada 2017 laba bersih VIVA sebesar Rp151,7 miliar. "Pada Kuartal I-2018, VIVA membukukan pendapatan Rp625,6 miliar," ucap Anindya.

 

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…