Masuki Musim Hujan, BPBD Sukabumi Imbau Warga Waspada Bencana - Hingga Oktober 2018 Terjadi 128 Kejadian Bencana

Masuki Musim Hujan, BPBD Sukabumi Imbau Warga Waspada Bencana

Hingga Oktober 2018 Terjadi 128 Kejadian Bencana

NERACA

Sukabumi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mengimbau agar masyarakat waspada menghadapi musim hujan. Apalagi, curah hujan yang semakin tinggi bisa berpotensi terjadinya bencana alam.

"Warga harus waspada, karena bagaimana pun, juga awal musim penghujan ancaman bahaya yang biasa terjadi adalah banjir dan tanah longsor,” ujar Kepala BPBD Kota Sukabumi Asep Suhendrawan yang didampingi Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Ahdar Somali di ruang kerjanya, kemarin.

Terutama lanjut Asep, bagi warga yang tinggal di bantaran sungai atau lokasi yang curam. Sebab, lokasi tersebut berpotensi terjadi longsor.“Diimbau untuk menghindari lokasi rawan dan tetap melakukan kesiapsiagaan,” jelasnya.

Berdasarkan kajian dan evaluasi beberapa tahun lalu, wilayah yang rawan bencana tanah longsor berada di Kelurahan Subangjaya dan Cisarua Kecamatan Cikole, Kelurahan Karangtengah, Karamat dan sebagian Kelurahan Gunungpuyuh.

Sedangkan wilayah rawan banjir ada di wilayah Kecamatan Lembursitu, Baros dan Cibeureum.“Tapi tidak menutup kemungkinan di beberapa wilayah di dua kecamatan itu juga berpotensi terjadi longsor terutama di daerah yang dilereng curam,” ungkap Asep.

Asep juga mengungkapkan, imbauan juga datang dari Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan hasil rapat di BPBD Provinsi Jawa Barat belum lama ini, menganjurkan kepada daerah yang memiliki tingkat kerawanan bencana, termasuk BPBD Kota Sukabumi untuk melakukan kesiapsiagaan.“Kita tidak bersikap menunggu laporan, tapi proaktif dengan melakukan patroli, karena longsor bukan hanya saat hujan tapi juga bisa saja sesudah hujan,” jelasnya.

Meskipun baru awal musim hujan, beberapa titik yang diantisipasi sudah terjadi longsor walaupun skala kecil. Semua telah ditanggulangi agar tidak terjadi lagi.“Pada intinya semua daerah harus waspada,” kata Asep.

Berdasarkan data BPBD Kota Sukabumi, dari Januari hingga Oktober 2018, terjadi 128 bencana. Terdiri dari kebakaran 25 peristiwa, banjir 3 peristiwa, tanah longsor 23 peristiwa, angin puting beliung 56 peristiwa, gempa bumi 7 peristiwa, cuaca ekstrim 6 peristiwa, potensi kekeringan 5 peristiwa dan bencana sosial 3 peristiwa.“Pengertian bencana sosial ini seperti gantung diri atau hanyut,” pungkasnya. Arya

 

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…