Perdana Karya Raup Untung Rp 24,70 Miliar

NERACA

Jakarta – Perusahaan konstruksi, PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) membukukan laba bersih hingga kuartal III-2018 sebesar Rp 24,70 juta. Pada periode yang sama tahun lalu perusahaan merugi Rp 4,47 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Namun ironisnya, dibalik perolehan untung yang didapatkan, PKPK membukukan penurunan pendapatan pada periode sembilan bulan pertama tahun ini sebesar 31% menjadi Rp 5,38 miliar dari Rp 7,85 miliar pada periode yang sama di tahun lalu. Pendapatan perusahaan ini cuma ditopang oleh segmen jasa konstruksi dan land clearing. Adapun beban pokok pendapatan PKPK pada periode Januari-September 2018 juga ikut turun 49% menjadi Rp 4,80 miliar dari Rp 9,48 miliar pada periode Januari-September tahun 2017.

Sementara untuk total aset PKPK turun 2% dari Rp 137,36 miliar pada kuartal III 2017 menuju Rp 134,64 miliar pada kuartal III 2018. Sampai akhir 2018, perusahaan berharap mampu menorehkan laba bersih. Pada tahun lalu, PKPK masih menorehkan rugi bersih sebesar Rp 10,41 miliar. Selain itu, sepanjang tahun ini perseroan membidik kontrak baru sebesar Rp 100 miliar. Dimana kontrak yang sudah didapat baru perpanjangan kontrak sebesar Rp 6 miliar dan kontrak baru senilai Rp 40 miliar mungkin akan didapat sekitar bulan November, sementara yang lainnya masih dalam proses menunggu pengumuman.

Perseroan menjelaskan, kontrak baru senilai Rp 40 miliar ini merupakan kontrak dari Santos Energy Pty Ltd. Sebagai informasi, mayoritas kontrak perusahaan ini memang masih mengandalkan kontrak dari Santos Energy Pty Ltd. Kabarnya, ada tiga tender PKPK yang masih akan berkolaborasi dengan Santos Energy Pty. Ltd yaitu proyek Blanket Fabrication and Construction Services (jacket), Blanket Fabrication and Construction Services (top side), dan Blanket Construction Services (maintenance).

Perseroan mengungkapkan, apabila perusahaan sudah menggenggam kontrak itu, maka kinerja keungan PKPK sampai akhir 2018 juga akan terdongkrak. Kemudian target pendapatan tidak jauh seperti tahun lalu, tergantung dari kontrak yang didapat.

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…