Bisnis Media Lesu - Pendapatan Tempo Inti Media Koreksi 3,40%

NERACA

Jakarta – Momentum tahun politik tidak memberikan dampak terhadap kinerja keuangan PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO). Bahkan perseroan di kuartal tiga harus mencatat penurunan kinerja dengan mengantongi pendapatan Rp 208,80 miliar atau turun 3,40% ketimbang periode yang sama tahun lalu Rp 216,16 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Pendapatan TMPO majalah dan iklan majalah TMPO turun 17,41% menjadi 68,46 miliar dari yang sebelumnya Rp 82,90 miliar. Pendapatan koran dan iklan sebesar Rp 22,76 miliar dari yang sebelumnya Rp 40,17 miliar atau turun 43,34%. Percetakan naik 15,75% menjadi Rp 56,35 miliar dari yang sebelumya Rp 40,68 miliar. Segmen tempo channel meroket 588,02% dari Rp 2,84 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp 19,54 miliar pada kuartal III-2018.

Beban pokok pendapatan TMPO tetap naik di tengah penurunan pendapatan. Beban pokok ini meningkat tipis 1,41% menjadi Rp 134,29 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 132,41 miliar. Alhasil, laba diatribusikan kepada pemilik entitas induk TMPO juga merosot 84,49% menjadi Rp 629,45 juta dari periode yang saham tahun sebelumnya sebesar Rp 4,06 miliar.

Di sisi lain, aset TMPO naik 7,18% menjadi Rp 428,64 miliar pada akhir September jika dibandingkan dengan posisi Desember tahun lalu sebesar Rp 399,90 miliar. Total kewajiban Tempo Inti Media turun 28,96% menjadi Rp 173,35 miliar. Sedangkan ekuitas perusahaan ini bertambah 63,77% menjadi Rp 255,29 miliar.

Asal tahu saja, PT Tempo Inti Media Tbk menargetkan kenaikan pendapatan berkisar 25% hingga 30% di tahun 2018. Sejumlah upaya disiapkan untuk mencapai kenaikan pendapatan.”Banyak anak usaha kami yang bisa menyumbang pendapatan induk secara lebih baik," kata Toriq Hadad, Presiden Direktur TMPO.

Dijelaskannya, anak usaha yang dimaksudkan yaitu di bidang perdagangan kertas, event organizer, dan production house. Dirinya meyakini bahwa TMPO bisa memperoleh pendapatan yang positif di tahun ini. Apalagi, menurut Toriq, pendapatan TMPO pada tahun lalu berpotensi naik hingga 25% dibandingkan tahun 2016. Diperkirakan sektor penerbitan berkontribusi paling besar, yakni  40% terhadap total pendapatan TMPO tahun lalu. Toriq juga meyakini, pada 2017, TMPO sudah bisa keluar dari jerat kerugian.

Sebagai perbandingan, pada 2016 lalu, Tempo Inti Media mencatatkan pendapatan sebesar Rp 231,67 miliar. Namun, TMPO masih membukukan kerugian sebesar Rp 13,56 miliar pada 2016.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…