AJB Bumiputera Fokus Lakukan Digitalisasi

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Manajemen baru PT Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 akan fokus melakukan digitalisasi dalam menjalankan bisnis agar mampu bersaing dalam industri perasuransian. "Digitalisasi ini adalah "tools". Kami akan gunakan "tools" ini pada era modern saat ini untuk pemasaran dan lainnya. Dan kami akan menyasar segmen "middle class" yang merupakan salah satu kekuatan kami," kata Direktur Utama AJB Bumiputera Sutikno W Sjarif saat berbincang dengan awak media di Jakarta, Senin (5/11).

Sutikno menuturkan, pihaknya akan melakukan beberapa perubahan dan terobosan di perusahaan yang berdiri sejak 106 tahun yang lalu itu, salah satunya penerapan teknologi digital yang mengoptimalkan kemampuan anak bangsa. Menurutnya, warisan sejarah bangsa di industri asuransi yang dirintis oleh AJB Bumiputera 1912 yang dikombinasikan dengan teknologi pelayanan yang terbaik tanpa melupakan nasabah tradisional, akan menjadikan perusahaan asuransi tersebut menjadi salah satu perusahaan asuransi terkemuka di Tanah Air.

Kendati demikian, Sutikno menekankan manajemen baru akan tetap menekankan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan roda bisnis perusahaan. "Kami "emphasize" di teknologi dan "prudent management". Teknologi tidak ada artinya tanpa manajemen yang prudent," ujar Sutikno. Belum lama ini, AJB Bumiputera 1912 mengumumkan susunan manajemen baru yang terdiri dari empat direksi dan satu komisaris utama.

Manajemen baru AJB Bumiputera 1912 ditunjuk oleh Badan Perwakilan Anggota (BPA) dan telah melalui penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator, antara lain Sutikno Sjarif selaku Direktur Utama, Yusuf Budi Baik yang menjabat Direktur Bisnis dan Pemasaran, Sri Rahayu selaku Direktur Teknik, dan Dena Chaerudin selaku Direktur SDM.

Melalui proses yang sama, BPA dan OJK juga menunjuk dan menyetujui Achmad Jazidie sebagai Komisaris Utama. Sutikno mengatakan perubahan di tubuh AJB Bumiputera 1912 adalah perjuangan menciptakan kemandirian finansial bagi seluruh masyarakat. Ia berharap perubahan tersebut mampu menjadikan AJB Bumiputera sebagai badan usaha asuransi nasional yang mampu memberi pelayanan dan perlindungan secara optimal. Langkah awal yang akan dilakukan adalah dengan eningkatkan kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap AJB Bumiputera.

Ia menegaskan bahwa komitmen perusahaan dalam hal pembayaran klaim akan menjadi prioritas utama. Buktinya, sejak Januari hingga pertengahan Oktober 2018. Bumiputera telah membayar klaim kepada nasabah sebesar Rp3,3 triliun. Kami akan melanjutkan komitmen tersebut, namun membutuhkan waktu untuk berbenah," ujar Sutikno.

Asal tahu saja, pada 2016 silam OJK mengangkat pengelola statuter untuk melakukan serangkaian penyelamatan terhadap AJB Bumiputera. Asuransi mutual dan tertua di Indonesia ini menghadapi masalah defisit keuangan. Tugas utama pengelola statuter adalah memastikan terselenggaranya kegiatan operasional perusahaan secara baik dan lancar serta melakukan restrukturisasi secara menyeluruh terhadap AJB Bumiputera 1912 guna memperkuat kondisi keuangan perusahaan.

Untuk memastikan langkah penguatan AJB Bumiputera 1912 melalui program restrukturisasi perusahaan, pengurus baru akan didukung antara lain oleh konsultan keuangan Pricewaterhouse Coopers, Tax Auditor Rustam Consulting,Actuary PT Milliman Indonesia, PT BNP Paribas dan perusahaan sekuritas seperti PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT BNI Sekuritas Indonesia.

Berdasarkan hitung-hitungan yang sempat dilansir Pengelola Statuter pada 2016 lalu, defisit keuangan Bumiputera pada periode 2017-2021 berkisar Rp 2,1-2,5 triliun per tahun. Angka tersebut dengan memperhitungkan klaim jatuh tempo.

 

 

BERITA TERKAIT

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…