Anggota DPR: Hijrah Pengusaha Muda Tangkal Monopoli

Anggota DPR: Hijrah Pengusaha Muda Tangkal Monopoli

NERACA

Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Ahmad Sahroni mendukung pernyataan Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo yang meminta pengusaha muda hijrah dengan berkolaborasi karena langkah itu sebagai bentuk menangkal monopoli dan meminimalisir dikuasainya perekonomian oleh negara asing.

"Saya sependapat dan mendukung Pak Jokowi. Pengusaha muda harus mampu berkolaborasi satu sama lain sehingga memunculkan ide dan peluang baru. Dengan langkah itu, tenaga kerja yang terserap juga akan bertambah," kata Sahroni, di Jakarta, Sabtu (3/11). 

Dirinya mengemukakan, pemerintah telah memiliki Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sebagai lembaga yang mengawasi persaingan usaha, salah satu monopoli. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli Dan Persaingan Usaha."Monopoli membuat persaingan usaha tidak sehat dan dapat menimbulkan perpecahan," kata politisi Partai NasDem ini.

Selain menghilangkan monopoli, melalui kolaborasi, sektor usaha baik jasa maupun perdagangan akan semakin sulit dikuasai negara asing."Ini harus dilakukan, terlebih pasar global sudah menanti di tahun 2020," kata Sahroni seraya mengingatkan makna hijrah terhadap pengusaha muda juga mencakup emosional dan kesabaran.

Pria yang kembali maju sebagai calon legislator dari daerah pemilihan (Dapil) 3 Jakarta ini mengingatkan pengusaha muda mampu menguasai teknologi serta informasi dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Sependapat dengan pernyataan yang pernah dilontarkan Ketua DPR Bambang Soesatyo, Sahroni mengingatkan pengusaha Indonesia akan tertinggal jauh dalam perekonomian dunia."Pengusaha muda harus menguasai teknologi dan informasi, jangan sampai tertinggal di era Revolusi Industri 4.0," pesan dia. 

Sebelumnya dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) di hotel Fairmont Jakarta, Jokowi meminta agar para pengusaha muda berhijrah. Disamping mengingatkan pentingnya kesabaran dalam dunia usaha, hal lain yang ditekankan Jokowi adalah kompetisi dan kolaborasi pengusaha muda.

"Berhijrah dari yang konsumtif menjadi produktif, hijrah dari yang marah-marah ke yang sabar karena sabar dan pekerja keras adalah ciri-ciri HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia)," kata Jokowi mengingatkan.

“Hijrah dari yang senang perpecahan jadi yang senang persatuan, hijrah yang dari tadinya seneng monopoli jadi seneng kompetisi jangan mau mendapat proteksi saja, dan terakhir hijrah dari individualis menjadi kolaborasi, kerja sama-sama,” kata Jokowi.

Jokowi juga sempat menyinggung divestasi 51 persen saham Freeport yang berhasil dilakukan dalam masa pemerintahannya 2014-2019."Dipikir 3,5 tahun untuk negosiasi tidak ada tekanan? alotnya negosiasi karena menghadapi tekanan-tekanan, tapi saya sampaikan ke menteri, saya maunya mayoritas, terserah mayoritasnya berapa tapi mayoritas dan setelah 3,5 tahun akhirnya mencapai 'agreement'," tambah Jokowi. Ant

BERITA TERKAIT

Aiptu Supriyanto Cerminan Polisi Jujur Berintegritas

NERACA Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarto menyebut tindakan Aiptu Supriyanto mengembalikan uang temuan milik pemudik yang…

RI Bisa Jadi Penengah Konflik Iran-Israel

NERACA Yogyakarta - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Al Makin memandang Indonesia berpeluang menjadi mediator atau…

Ruang Siber Telah Menjadi Medan Perang Modern

NERACA Semarang - Pakar keamanan siber Dr. Pratama Persadha mengatakan bahwa ruang siber telah menjadi medan perang modern yang memperlihatkan…

BERITA LAINNYA DI

Aiptu Supriyanto Cerminan Polisi Jujur Berintegritas

NERACA Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarto menyebut tindakan Aiptu Supriyanto mengembalikan uang temuan milik pemudik yang…

RI Bisa Jadi Penengah Konflik Iran-Israel

NERACA Yogyakarta - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Al Makin memandang Indonesia berpeluang menjadi mediator atau…

Ruang Siber Telah Menjadi Medan Perang Modern

NERACA Semarang - Pakar keamanan siber Dr. Pratama Persadha mengatakan bahwa ruang siber telah menjadi medan perang modern yang memperlihatkan…