Defisit BPJS Kesehatan Palembang Capai Rp470 Miliar

Defisit BPJS Kesehatan Palembang Capai Rp470 Miliar

NERACA

Palembang - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Palembang mengalami defisit anggaran senilai Rp470 miliar selama sembilan bulan terakhir yang mayoritas berasal dari ketidakpatuhan peserta mandiri membayar iuran.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palembang Andi Ashar mengatakan penerimaan iuran baik dari peserta mandiri maupun badan usaha ternyata belum mampu menutupi biaya pelayanan kesehatan yang harus dikeluarkan badan tersebut."Total penerimaan iuran kami di Palembang senilai Rp250 miliar sementara biaya pelayanan kesehatan mencapai Rp720 miliar," kata dia di Palembang, dikutip dari Antara, kemarin.

Andi merinci pihaknya seharusnya menerima iuran dari peserta mandiri senilai Rp136 miliar namun yang diterima hanya Rp80 miliar. Ia berharap kesadaran masyarakat untuk patuh membayar iuran meningkat sehingga bisa mengurangi defisit yang terus dialami badan yang menyelenggarakan jaminan kesehatan nasional (JKN) itu."Jangan bayar iuran saat sakit saja, sebab ada konsekuensi yang harus diterima peserta kalau tidak aktif, yakni terkena denda pelayanan. Kalau tidak mau atau lupa membayar, ya tinggal minta auto debet di rekening bank peserta," ujar dia.

Sementara untuk peserta badan usaha, kata Andi, sejauh ini menunjukkan tingkat kepatuhan yang lebih baik. BPJS Kesehatan mencatat tingkat kepatuhan peserta badan usaha mencapai 98,9 persen setelah diberlakukan sistem post payment.

Terkait jumlah kepesertaan, dia mengemukakan, peserta JKN di Kota Palembang tercatat paling tinggi dibanding daerah lain di Sumsel, yakni 83 persen dari total penduduk atau sebanyak 1,29 juta jiwa."Persentasenya paling tinggi di cabang kami, sedikit lagi bisa mencapai UHC (universal health coverage) sebesar 90 persen," kata dia.

Seiring penambahan kepesertaan di Palembang, BPJS menilai perlu adanya tambahan fasilitas kesehatan tingkat 1 sebanyak 8 unit."Peserta bertambah terus, jadi kita kurang 8 faskes tingkat 1 supaya tidak terjadi penumpukan pasien," kata dia. Ant

BERITA TERKAIT

LKPJ Program APBD 2023 Kota Depok: - DPRD Nilai Positif Kinerja TAPD Bisa Raih WTP ke-14

NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…

Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

NERACA Jakarta - Langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

LKPJ Program APBD 2023 Kota Depok: - DPRD Nilai Positif Kinerja TAPD Bisa Raih WTP ke-14

NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…

Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

NERACA Jakarta - Langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro,…