Geliat Pertumbuhan Pariwisata - Bayu Buaya Raup Untung Rp 22,93 Miliar

NERACA

Jakarta - Perusahaan jasa pariwisata dan travel, PT Bayu Buana Tbk (BAYU) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10,52% pada kuartal III-2018 menjadi Rp 1,47 triliun jika dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu sebesara Rp 1,33 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sementar laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemiliki entitas induk sebesar Rp 22,93 miliar naik 9,29% dari tahun sebelumnya senilai Rp Rp 20,98 miliar. Pendapatan BAYU terbesar disumbangkan dari penjualan tiket non keagenanan sebesar Rp 960,73 miliar naik 11,17% dari tahun lalu sebesar Rp 864,16 miliar. Jika digabungkan dengan penjualan tiket perjalanan non-keagenan sebesar Rp 1,08 triliun naik 10,96% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 981,25 miliar.

Penyumbang pendapatan terbesar kedua adalah jasa tur Rp 314,69 miliar bertumbuh 18,36% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 265,87 miliar. Lalu ketiga, dari jasa hotel sebesar Rp 135,46 miliar naik 13,94% dari tahun sebelumnya Rp 118,88 miliar. Sementara, dari sisi beban pokok pendapatan pada kuartal III-2018 juga mengalami kenaikan sebesar 10,4% menjadi Rp 1,38 triliun dari periode tahun sebelumnya Rp 1,25 triliun. Total aset, liablitas dan ekuitas juga naik Rp 786,93 miliar atau naik 3,61% dari periode sembilan bulan pertama 2017 sebesar Rp 759,51 miliar.

Optimisme geliat pertumbuhan pariwisata menjadi alasan perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan lebih besar, yakni 15%-20%. Jika target tersebut tercapai, estimasinya BAYU akan mencatat pendapatan sekitar Rp 2,03 triliun-Rp 2,12 triliun.  "Pendorong pertumbuhan tahun ini adalah product development dan market penetration,"kata Direktur Utama BAYU, Agustinus Kasjaya Pake Seko.

Memanfaatkan pertumbuhan industri pariwisata, perseroan disibukkan dengan menghadirkan produk dan promo penawaran terbaru untuk meraup cuan peak season di masa libur anak sekolah dan libur akhir tahun, setelah sebelumnya disibukkan peak season musim lebaran. Maka guna memuluskan penetrasi market, BAYU bisa memanfaatkan cabang yang dimiliki. Saat ini, Agustinus bilang tak ada target khusus penambahan cabang baru di 2018. Namun, jika ada kesempatan yang menggiurkan, BAYU akan buka cabang baru.

Optimisme perseroan mengejar pertumbuhan lebih agresif lagi, ditunjukkan perseroan dengan gencar mengikuti travel fair dan membidik potensi wisata di bisnis umrah yang saat ini pasarnya cukup besar. Perseroan menawarkan dua paket produk kepada konsumen yaitu low cost dan full service. Disebutkan, perseroan menargetkan penjajakan 5000 paket perjalanan umrah untuk periode November 2017 hingga Mei 2018. Meski baru melakoni bisnis perjalanan umrah sejak tahun lalu, Bayu Buana yakin mampu memenuhi target.

Pengembangan ekspansi bisnis lainnya, Bayu Buana juga merambah sektor properti dengan rencana membangun hotel. Persiapan membangun hotel terus dilakukan perseroan dengan mengakuisisi lahan di sejumlah wilayah. “Kami masih dalam tahap melihat aset. Beberapa aset yang sudah diakuisisi adalahtanah di Banjarmasin,” ujar Agustinus.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…