BI : Rupiah Menguat Karena Membaiknya Situasi Keuangan

 

 

NERACA

 

Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan, terjadinya penguatan rupiah hingga kembali di bawah level Rp15.000 per dolar AS akibat membaiknya pasar keuangan di negara berkembang. "Situasi pasar keuangan di 'emerging market' termasuk Indonesia, dalam dua hari ini, membaik cukup signifikan," ujar Mirza di Jakarta, Jumat (2/11).

Mirza menjelaskan salah satu pemicu membaiknya situasi di pasar keuangan tersebut adalah adanya kemajuan dalam perundingan perdagangan antara AS dengan China yang direspon positif oleh para pelaku pasar finansial. Selain itu, pemicu lain dari apresiasi rupiah adalah data perekonomian AS terbaru yang tidak menggembirakan, sehingga menyebabkan terjadinya perlemahan dolar AS.

"Data terakhir ini menunjukkan bahwa AS sudah mulai kehilangan daya pacunya. Memang masih kencang, tapi daya pacunya tidak sekencang di awal tahun ini," ujar Mirza. Dalam menanggapi fenomena penguatan rupiah, Mirza memastikan bank sentral tidak melakukan intervensi karena situasi ini terjadi murni akibat pergerakan eksternal. "Itu menguat karena 'supply and demand'," katanya.

Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore menguat sebesar 134 poin menjadi Rp14.981 dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.115 per dolar AS. Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova mengatakan bahwa pandangan "overweight" pada pasar ekuitas Indonesia berdampak positif bagi kurs rupiah.

"Permintaan terhadap rupiah meningkat akibat pandangan itu, dana asing masuk ke pasar keuangan kita, terutama saham," ujarnya. Ia menambahkan bahwa pelaku pasar juga sedikit mengabaikan kebijakan The Fed pada Desember 2018 yang kemungkinan akan kembali menaikkan suku bunga acuan.

Menurut Rully, pelaku pasar lebih cenderung fokus pada sentimen yang sedang beredar, terutama dalam negeri. Sementara itu, Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail menambahkan data inflasi Oktober Indonesia yang naik di atas ekspektasi ekonom juga menjadi sinyal positif bagi rupiah. "Kenaikan inflasi menunjukan terjadinya peningkatan konsumsi di bulan Oktober," katanya.

 

 

 

BERITA TERKAIT

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 - Tingkatkan Literasi Keuangan

Tingkatkan Literasi Keuangan Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 NERACA Jakarta - Komitmen untuk…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 - Tingkatkan Literasi Keuangan

Tingkatkan Literasi Keuangan Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 NERACA Jakarta - Komitmen untuk…