Pemda Diminta Ikut Optimalkan EBT

 

 

 

NERACA

 

Bali - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong pemerintah daerah agar fokus untuk mengoptimalkan sumber-sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) karena potensinya melimpah yang dapat memberikan efisiensi dan lebih ramah lingkungan. "Banyak potensi yang bisa digali dan secara alamiah tidak mengganggu lingkungan," kata Pemimpin Badan Layanan Umum/Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Yunus Saefulhak dalam kegiatan di Kuta, Bali, Kamis (1/11).

Menurut dia, energi terbarukan dapat menggunakan potensi energi setempat, misalnya energi matahari atau air yang dinilai cocok untuk daerah terpencil dan yang tidak mendapatkan jaringan PLN. Selain itu, juga ada potensi pembangkit listrik yang memanfaatkan angin, sampah, panas bumi atau hidro mikro yang dapat digunakan sebagai sumber energi baru.

Ia mengharapkan dengan pembangkit jenis tersebut dapat menjadi pilihan bagi pemda sehingga masyarakat yang selama ini belum menikmati listrik, dapat menikmatinya dengan energi yang lebih ramah lingkungan. Sebagai badan layanan umum (BLU), pihaknya siap menjembatani kebutuhan pemerintah daerah untuk melakukan kajian mulai dari kajian pra-kelayakan, kajian kelayakan, "detail engineering design" hingga tuntas dalam perjanjian jual beli listrik dengan PLN.

Sejumlah pengalaman dalam desain proyek kelistrikan juga pernah ditangani BLU itu di antaranya desain mikro hidro hingga proses jual beli dengan PLN seperti listrik 165 KW di Kombongan, Garut dan di daerah Subang, Jawa Barat berkapasitas 100KW. Terkait potensi di Bali, Yunus mengatakan Pulau Dewata menyimpan potensi yang besar pengembangan energi baru terbarukan yang perlu digarap seperti air, angin dan panas bumi.

Meski beberapa diantaranya sudah ada di Bali, namun ia menilai perlu dioptimalkan seperti biogas di Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Pemprov Bali yang dilakukan beberapa tahun lalu untuk beberapa proyek kelistrikan seperti jaringan listrik pintar di Kantor Gubernur Bali yang memadukan sumber energi matahari, angin dan PLN. Ia mengharapkan pemerintah daerah lain di Indonesia dapat menyontoh proyek tersebut karena dapat mengurangi biaya listrik hingga mencapai sekitar 50 persen.

Pengamat Energi Pribadyo mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan EBT. "Energi angin sebesar 950 Megawatt, energi Surya sebesar 11 Gigawatt, Energi Air sebesar 75 Gigawatt, Energi Biomasa sebesar 32 Megawatt, Energi Laut sebesar 60 Gigawatt, dan Energi Panas Bumi (Geothermal) memiliki potensi sebesar 29 Gigawatt," kata Pribadyo. Dia mengingatkan pemerintah untuk segera melakukan pemanfaatan energy baru ini menyusul konsumsi energy nasional kian meningkat tiap tahunnya. Di sisi lain, pemerintah belum menemukan cadangan baru energi fosil secara signifikan.

 

 

BERITA TERKAIT

Sidak ke RSJD AHM Samarinda, Pj Gubernur Kaltim Minta Fasilitas Ruang Tunggu Dilengkapi AC dan TV

Sidak ke RSJD AHM Samarinda, Pj Gubernur Kaltim Minta Fasilitas Ruang Tunggu Dilengkapi AC dan TV NERACA Samarinda - Pj…

ASN Diminta Tunda Kepulangan ke Jabodetabek

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) yang…

KCIC : Penumpang Kereta Cepat Whoosh Meningkat 40%

    NERACA Jakarta – Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan, jumlah penumpang kereta cepat Whoosh mengalami peningkatan 40 persen…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Sidak ke RSJD AHM Samarinda, Pj Gubernur Kaltim Minta Fasilitas Ruang Tunggu Dilengkapi AC dan TV

Sidak ke RSJD AHM Samarinda, Pj Gubernur Kaltim Minta Fasilitas Ruang Tunggu Dilengkapi AC dan TV NERACA Samarinda - Pj…

ASN Diminta Tunda Kepulangan ke Jabodetabek

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) yang…

KCIC : Penumpang Kereta Cepat Whoosh Meningkat 40%

    NERACA Jakarta – Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan, jumlah penumpang kereta cepat Whoosh mengalami peningkatan 40 persen…