Laba Bersih Waskita Karya Tumbuh 53,77%

NERACA

Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mengantongi laba bersih Rp4,49 triliun pada kuartal III/2018 atau tumbuh 53,77% dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp 2,92 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sementara pendapatan usaha perseroan hingga September 2018 tercatat sebesar Rp36,23 triliun. Jumlah tersebut naik 26,99% dari Rp28,53 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Di sisi lain, total aset yang dimiliki kontraktor pelat merah tersebut Rp129,24 triliun per 30 September 2018. Tercatat, terjadi pertumbuhan aset 47,38% secara tahunan.

Kemudian total ekuitas yang dimiliki naik 23,05% secara tahunan pada kuartal III/2018. Ekuitas yang dimiliki naik dari posisi Rp21,95 triliun pada kuartal III/2017 menjadi Rp27,01 triliun. Akan tetapi, capaian atau realisasi kontrak baru WSKT menyusut 73,77% secara tahunan per September 2018. Pasalnya, jumlah yang dikantongi baru mencapai Rp11,66 triliun per 30 kuartal III/2018 atau turun dari periode yang sama tahun lalu Rp44,46 triliun.

Adapun, kontrak dalam pengerjaan perseroan senilai Rp101,76 triliun per kuartal III/2018. Posisi itu lebih rendah dari Rp126,77 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Selain itu, Waskita Karya juga mengungkapkan telah menyelesaikan sejumlah proyek infrastruktur sampai dengan periode tersebut. Pekerjaan yang dirampungkan di antaranya light rail transit (LRT) Sumatra Selatan, jalan tol Pejagan—Pemalang Seksi 3 dan Seksi 4, jalan tol Kartasura—Sragen, Bandar Udara Ahmad Yani Semarang, runway Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda.

Sebagai catatan, WSKT menargetkan nilai kontrak baru Rp70 triliun pada tahun ini. Dengan demikian, perseroan kontraktor pelat merah menargetkan dapat mengantongi laba bersih Rp5 triliun pada 2018. Direktur Keuangan Waskita Karya, Haris Gunawan pernah bilang, proyeksi penerimaan kas dari proyek turnkey mencapai Rp19 triliun sampai akhir 2018. Jumlah tersebut berasal dari proyek light rail transit (LRT) Palembang senilai Rp4 triliun dan jalan tol.

Haris mengatakan, target utang berbunga berbanding ekuitas perseroan sampai dengan akhir tahun masih sesuai dengan kebijakan manajemen sebanyak 2 kali. Adapun, covenant berada di level 3 kali.“Ada sedikit revisi dari target pencapaian 2018,” ungkapnya.(bani)

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…