Dorong Pertumbuhan Industri di Daerah - OJK Siap Fasilitasi UKM Masuk Pasar Modal

NERACA

Balikpapan -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perusahaan di daerah untuk memanfaatkan pembiayaan dari pasar modal dalam pengembangan usahanya sehingga bisa memicu percepatan pertumbuhan ekonomi di daerah.”Pasar Modal memiliki potensi dalam menyediakan sumber-sumber pembiayaan jangka panjang bagi pengembangan industri di daerah, seperti di Provinsi Kalimantan Timur ini,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen dalam siaran persnya di Balikpapan, Kalimantan Timur, kemarin.

Menurut Hoesen, pasar modal merupakan alternatif utama bagi perusahaan yang membutuhkan pendanaan, khususnya untuk jangka panjang, sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan untuk pengembangan usaha. Selain itu, menjadi perusahaan terbuka di pasar modal juga akan mendapatkan berbagai keuntungan seperti peningkatan kredibilitas dan reputasi perusahaan, peningkatan valuasi nilai perusahaan, dan peningkatan kepatuhan good corporate governance.

Manfaat lain dari kegiatan go public, kata Hoesen adalah adanya peningkatan kredibilitas dan reputasi perusahaan, pertumbuhan valuasi terhadap nilai perusahaan, serta perbaikan tingkat kepatuhan dan good corporate governance perusahaan, hal ini seiring dengan pengawasan yang dilakukan oleh regulator terhadap keterbukaan informasi perusahaan.

Hoesen juga menjelaskan, pasar modal saat ini juga bisa dimanfaatkan bagi usaha kecil dan menengah (UKM) untuk mengembangkan usahanya karena OJK telah melakukan perbaikan dan penyederhanaan prosedur penawaran umum serta melakukan rasionalisasi terhadap berbagai kewajiban keterbukaan informasi berkelanjutan dalam mendukung proses go public UKM.”Berbagai upaya penyederhanaan tersebut tentunya dilakukan tanpa mengabaikan aspek perlindungan investor, terutama mengenai ketersediaan informasi yang tepat waktu dan berkualitas,” kata Hoesen.

Dalam Peraturan OJK terkait prosedur penawaran umum bagi UKM, emiten dengan aset skala kecil didefinisikan sebagai perusahaan dengan total aset yang maksimal Rp 50 miliar, sementara emiten dengan aset skala menengah didefinisikan sebagai perusahaan dengan total aset Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar. Selain itu, sejak tahun 2017 OJK juga telah menerapkan Sistem Perizinan dan Registrasi Terintegrasi (SPRINT) secara online, sehingga seluruh proses pelaksanaan penawaran umum mulai dari penyampaian dokumen penawaran umum hingga kegiatan korespondensinya, disampaikan melalui proses elektronik.

Dengan proses elektronik ini, lanjut Hoesen, diharapkan proses penawaran umum akan semakin murah dan mudah, khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang berkedudukan di daerah. Selain itu, OJK juga sedang mengembangkan infrastruktur berbasis sistem teknologi informasi yang digunakan dalam pelaksanaan penawaran umum perdana efek bersifat ekuitas, serta efek bersifat utang dan atau sukuk, yang meliputi kegiatan penawaran awal (book building), penawaran efek (offering), hingga alokasi, penjatahan dan distribusi efek.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…