Korupsi Dengan DPRD Kalteng - BEI Belum Berencana Panggil Manajemen SMAR

NERACA

Jakarta – Kasus tangkap tangan suap perizinan proyek properti Meikarta dan juga kasus suap yang melibatkan wakil direktur utama PT Sinar Mas Agro Resources Technology Tbk (SMAR) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi deretan kejahatan korporasi yang melibatkan perusahaan tercatat di pasar modal. Kondisi tersebut, menuai keprihatinan dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) karena akan mempengaruhi kepercayaan investor terhadap tata kelolaa perusahaan.

Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi ikut angkat bicara terkait kasus anyar yang menimpa SMAR. Dimana dirinya belum berencana untuk memanggil pihak manajemen terkait kasus ini. Mengingat informasi yang diberikan perusahaan telah diterima oleh BEI.”Mereka sudah memberikan surat ke bursa, jadi sementara sudah cukup ya sebagai informasi. Jadi tinggal menunggu penilaian dan perkembangannya," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Sebelumnya, menurut pernyataan yang disampaikan perusahaan, Wakil Direktur Utama SMAR, Edy Saputra Suradja resmi mengundurkan diri dari jabatannya usai ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Menurut pernyataan perseroan ke BEI, SMART sangat menyesalkan pengumuman yang dikeluarkan oleh KPK mengenai investigasi terhadap dugaan korupsi yang melibatkan PT Binasawit Abadi Pratama (BAP) serta berimplikasi kepada Wakil Direktur Utama PT SMART Tbk yang juga merupakan direktur PT BAP.

Meskipun perusahaan memahami bahwa fokus investigasi KPK adalah interaksi antara karyawan PT BAP dan DPRD Kalteng (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Tengah), namun sesuai dengan kode etik dan kebijakan antikorupsi PT SMART Tbk, perusahaan akan melakukan investigasi internal atas tuduhan ini. Apabila ditemukan pelanggaran terhadap kebijakan perusahaan, PT SMART Tbk akan segera mengambil tindakan yang sesuai, termasuk terhadap satu atau lebih karyawan yang terlibat, sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku.

Analis Panin Sekuritas, William Hartanto pernah bilang, kasus suap yang menimpa SMAR tidak akan serta merta mempengaruhi sektor bisnis Group Sinarmas lainnya karena berbeda sektor bisnis. "Efeknya tidak besar, saya kira tidak akan berdampak signifikan karena berbeda sektor dengan bisnis usaha lainnya,"ujarnya.

Disampaikannya, secara fundamental saham-saham Sinarmas Group masih cukup bagus serta bisa dikatakan harga sahamnya murah. "Namun untuk saham yang menarik dan masih bisa dilirik di antara saham-saham tersebut adalah BSDE dan DMAS karena masih tertinggal atau posisi harga sahamnya belum terlalu naik," kata William

William menambahkan, saham SMRA pun kurang likuid sehingga pengaruhnya mungkin tidak akan besar. Hal senada juga disampaikan Kepala Riset Narada Kapital Indonesia, Kiswoyo Adi Joe bahwa tidak ada pengaruh penangkapan dari petinggi SMAR karena bisnis CPO tidak akan mempengaruhi bisnis properti, kertas ataupun finance. “Itu sudah berbeda manajemen, SMAR sahamnya juga tidak likuid. Mereka memang satu grup besar Sinarmas, cuma managemen kan berbeda tiap sektor. Jika, tidak ada pengaruh ke saham lainnya. SMAR sendiri masih sideways dan itu tadi sahamnya tidak likuid," kata Kiswoyo.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…