Pendapatan Telkom Tumbuh Tipis 2,27%

NERACA

Jakarta –PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) membukukan pendapatan sebesar Rp99,2 triliun di kuartal tiga 2018, nilai tersebut terkerek tipis 2,27% dibandingkan dengan capaian perseroan pada periode sama tahun lalu (yoy). Jumlah pendapatan perseroan tersebut lebih rendah dari konsensus analis yang disurvei Bloomberg yang memprediksi hingga kuartal III/2018 Telkom mampu mengantongi hingga Rp100,54 triliun.

Dalam laporan keuangan yang diterbitkan di Jakarta, kemarin, TLKM mencatatkan kenaikan seluruh beban selama Januari—September 2018. Hanya beban karyawan dan beban pemasaran perseroan yang naik tipis masing-masing 2,79% dan 12,31%. Selebihnya beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi perseroan naik 23,32% menjadi Rp33,43 triliun, beban penyusutan dan amortisasi meningkat 8,12% ke level Rp15,87 triliun, beban interkoneksi naik 43,31% ke lebel Rp3,07 triliun, dan beban umum dan administrasi naik 21,63% ke level Rp4,5 triliun.

Kenaikan pendapatan yang sangat tipis pun tidak bisa mengimbangi kenaikan beban perseroan. Alhasil, emiten telekomunikasi pelat merah tersebut membukukan penurunan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 20,58% ke level Rp14,32 triliun. Kalangan analis telah memprediksi laba perseroan akan turun, mengingat pendapatan yang tergerus dalam setelah implementasi kebijakan registrasi kartu prabayar. Pasalnya, Telkomsel berkontribusi lebih dari 60% pada laba bersih perseroan.

Sebagai catatan, persentase penurunan laba bersih tersebut mengecil dari kinerja perseroan selama semester I/2018 saat perseroan membukukan penurunan bottomline sebesar 28,1%. Menurut Direktur Keuangan Telkom Indonesia, Harry Zen, perseroan masih mampu mengantisipasi risiko penurunan lebih dalam dari kebijakan registrasi kartu prabayar. Selain itu, Harry Zen optimis mampu meningkatkan kinerja pada semester dua 2018.  Pasalnya, penyelesaian pembangunan Infrastruktur sistem kabel laut serat optik internasional Indonesia Global Gateway (IGG), pengoperasian satelit Merah Putih, pengembangan segmen bisnis seluler, fixed broadband, dan enterprise, serta reprofiling hutang floating rate, merupakan beberapa hal yang diharapkan dapat mendorong kinerja perseroan hingga akhir tahun ini.

Sebagai informasi, tahun ini Telkom menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun ini hingga dua digit atau minimal 10%. Dengan target pertumbuhan minimal 10% pada tahun ini, artinya perusahaan membidik pendapatan minimal Rp 141 triliun. Untuk mewujudkan target tersebut, perusahaan akan melakukan ekspansi pada beberapa segmen. Perusahaan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sejumlah Rp 32 triliun pada tahun ini. Dana itu setara dengan 25% pendapatan TLKM tahun lalu. Rencananya, sebesar 50% capex akan digunakan untuk segmen mobile. Lalu, sekitar 30% untuk fix broadband indihome. Sementara, sisanya digunakan untuk kebutuhan lain-lain.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…