Berkah Berbagai Event Besar - Pendapatan Dyandra Tumbuh 12,33%

NERACA

Jakarta - PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) membukukan pendapatan usaha hinga September 2018 sebesar Rp 674,04 miliar atau meningkat 12,33% dibandingkan pendapatan di priode yang sama tahun lalu sebesar Rp 599,46 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Ramainya berbagai event besar yang digarap perseroan, seperti Garuda Indonesia Travel Fair (GATF), Synchronize Festival, dan YouTube FanFest menjadi pendorong kinerja perseroan. Presiden Direktur Dyandra Media International, Rina R. Maksum mengatakan, hingga September 2018, kontribusi terbesar pada kinerja perseroan adalah unit bisnis penyelenggaraan event dan disusul oleh lini ruang konvensi dan pameran,”Kami mengoptimalkan kinerja perusahaan untuk memenuhi permintaan pasar Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition(MICE) di Indonesia yang potensinya cukup besar,” ungkapnya.

Adapun, DYAN membawahi empat anak perusahaan yang memiliki fokus pada empat bidang usaha. Pertama, PT Dyandra Promosindo mengelola bisnis Penyelenggaraan Event. Kedua, PT Dyamall Graha Utama menjalankan usaha Pendukung Event. Ketiga, PT Nusa Dua Indonesia menyumbang profit dengan bisnis Ruang Konvensi dan Pameran. Keempat, PT Graha Multi Utama menyumbang pendapatan dari bisnis Hotel.

Perusahaan mencatat berdasarkan data Statisita, volume pasar MICE di Indonesia akan tembus US$24,47 miliar pada 2023. Tahun ini, Statista memprediksi, potensi pendapatan di segmen event bertiket bisa mencapai US$12,79 miliar. Secara global, potensi pasar MICE tahun 2018 paling besar masih dipimpin Amerika Serikat yang menyentuh angka US$28,08 miliar. Sementara itu, berdasarkan data International Congress and Convention Association (ICCA) 2017, potensi pasar Indonesia berada di urutan 40 dunia dengan 89 meeting dengan compound annual growth rate (CAGR) di angka 13,8%.

Asal tahu saja, untuk meningkatkan kinerja operasional dan keuangan perseroan yang telah meningkat tersebut, DYAN menyiapkan berbagai strategi untuk tetap menjaga eksistensinya. Yakni, mengembangkan pameran yang sudah dipegang setiap tahunnya dan menggelar pameran baru. Kemudian, mengembangkan bisnis entertainment, serta terus berinovasi dengan mencari klien-klien baru ataupun event di industri yang berbeda.

Strategi lainnya, efisiensi dan pengendalian biaya yang berkelanjutan di berbagai aspek di seluruh unit bisnis perusahaan dan pengembangan bisnis baru yaitu digital agency. Untuk menangani bisnis baru tersebut, perseroan membentuk perusahaan baru bernama Underlined. Perusahaan baru ini diharapkan akan menjadi one-stop solution untuk kebutuhan digital dari para klien, baik perorangan maupun perseroan, dari segi strategi maupun pengelolaannya dalam menghadapi era digital ini.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…