Kampanye Komunitas Kembangkan Pasar IoT di Indonesia - IoT Goes to Market

Kampanye Komunitas Kembangkan Pasar IoT di Indonesia

IoT Goes to Market

 

IoT Goes to Market 2018 akan berlangsung di 5 kota, yaitu: Bandung, Bali, Jakarta, Medan, dan Yogyakarta, bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perindustrian, dan Badan Ekonomi Kreatif.

NERACA

Jakarta - Indonesia IoT Forum menggelar kampanye IoT Goes to Market 2018 untuk memperkenalkan Internet of Things (IoT) sebagai solusi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi bagi industri dan masyarakat.

Teguh Prasetya, Founder Indonesia IoT Forum mengatakan industri IoT di Indonesia saat ini mulai tumbuh, para pemain IoT memanfaatkan berbagai teknologi dan frekuensi yang sudah dapat digunakan, baik licensed maupun unlicensed sembari menunggu aturan alokasi frekuensi non seluler dari regulator.”Solusi IoT membantu perusahaan dari berbagai aspek, salah satunya mengurangi potensi kerugian akibat aktivitas bisnis atau produksi yang tidak maksimal. IoT juga membantu memberikan data yang lebih akurat dan cepat sehingga keputusan bisnis dapat diambil dengan lebih tepat,” ujar dia, Kamis (25/10).

Tahun ini, Indonesia IoT Forum memulai kampanye IoT Goes to Market, yang berisi berbagai kegiatan untuk mengedukasi, melihat potensi bisnis, maupun menggali kemampuan para makers di daerah.“Sebagai connectivity layer dan salah satu dari lima teknologi kunci, IoT harus didorong untuk tumbuh dan menumbuhkan banyak pengusaha lokal. IoT Goes to Market diadakan untuk memulai hal ini,” ujar dia.

Kampanye IoT Goes to Market 2018 merupakan rangkaian kegiatan berupa seminar, focus group discussion (FGD), dan workshop. Kegiatan seminar diharapkan menjadi ajang edukasi mengenai IoT baik dari sisi layanan maupun teknologi kepada potensial pasar dan masyarakat. Adanya FGD diadakan untuk menyerap masukan dan kebutuhan para pelaku industri yang menjadi landasan kegiatan workshop bagi para makers.

Gathering sebagai kegiatan penutup diharapkan dapat menjadi ajang konsolidasi sesama pemain IoT dan pemangku kepentingan seperti regulator dan asosiasi lainnya, termasuk menetapkan langkah selanjutnya untuk tercapainya target Making Indonesia 4.0.

Bandung menjadi kota pertama berlangsungnya kegiatan Focus Group Discussion bagi para pelaku industri dan Workshop bagi para makers di Jawa Barat. Hari ini, kegiatan di Jakarta di mulai dengan Seminar ”Bisnis IoT di Indonesia, Makers: Dari Hobi Menjadi Bisnis.”

Ismail, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI), Kemeterian Komunikasi dan Informatika mengatakan teknologi IoT merupakan teknologi yang unik. Agar bisa mendapatkan keuntungan dari teknologi tersebut harus didasarkan pada use case yang bisa mendukung proses bisnis dari suatu aktivitas.

“Tujuan yang diinginkan jelas yaitu meningkatkan revenue, efisiensi atau mengurangi cost, atau bisa juga memberikan satu nilai baru dalam proses bisnis. Untuk bisa memperoleh hal tersebut, tentunya diperlukan solusi-solusi lokal yang bisa menyelesaikan permasalahan yang ada,” ujar dia.

Ismail menambahkan solusi lokal ini bisa digali oleh makers atau komunitas lokal yang tahu permasalahan sesungguhnya di pasar. IoT akan siap untuk dibawa ke pasar jika memang terbukti bisa memberikan nilai tambah dengan cost yang tidak semahal solusi lainnya. “Maka dari itu, mendorong para makers adalah hal yang penting agar tercipta use case yang customized yang pada akhirnya bisa memberikan dampak yang signifikan,” ujar dia.

Kesiapan Connectivity

Berbeda dengan negara-negara lain yang telah menyelesaikan masalah infrastruktur telekomunikasi, Indonesia masih harus menyelesaikan masalah ini karena tantangan kondisi geografis di Indonesia.“Diharapkan dengan selesainya Palapa Ring di 2019, permasalahan konektivitas di Indonesia bisa terselesaikan. Dengan begitu, maka tidak akan ada permasalahan dalam konektivitas IoT baik dengan konektivitas langsung (dari end device ke server/cloud) atau dari gateway ke server atau cloud,” ujar Ismail. 

Terkait dengan frekuensi, dengan konsep neutral technology maka koneksi IoT yang menggunakan jaringan bergerak seluler bisa menggunakan pilihan teknologi yang menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada.

Menanggapi hal tersebut, Indra Mardiatna, VP Technology & System Telkomsel mengatakan Telkomsel mendukung roadmap strategi pemerintah, Making Indonesia 4.0 dengan membangun infrastruktur dan fasilitas IoT, seperti teknologi NB IoT, IoT Innovation Lab serta berkolaborasi dengan start-up sehingga mampu mendorong percepatan ekosistem dan bisnis IoT di Indonesia.

Geliat Makers Lokal

Didi Setiadi, CEO Prasimax mengatakan dari segmen device, sudah mulai tumbuh makers lokal yang menciptakan produk kreatifitas dan inovasi. Namun, kecepatan pertumbuhan makers device IoT tersebut tidak secepat makers dari negara lain.“Makers sangat bisa menjadikan solusi IoT ini sebagai bisnis dengan nilai tinggi, namun mereka juga harus siap menghadapi beberapa tantangan dari sisi regulasi, market dan teknologi,” ujar dia.

Untuk konteks Indonesia, Didi melihat bahwa para makers masih membutuhkan dukungan pemerintah, selain investor. Pemerintah bisa membantu mendorong melahirkan pengusaha lokal di bidang IoT dengan memberi kemudahan bagi makers untuk mendatangkan atau memproduksi kompenen di Indonesia. 

Teguh menambahkan peserta workshop dalam IoT Goes to Market difokuskan pada mereka yang sudah pernah membuat solusi terkait dengan IoT sebelumnya sehingga nanti bisa dibawa ke tahap pengembangan selanjutnya menjadi produk yang siap di serap pasar.

Direktur Industri Elektronika dan Telematika Ditjen ILMATE Kementerian Perindustrian, Achmad Rodjih dalam kesempatan terpisah menambahkan perlunya mengumpulkan data kebutuhan industri untuk dapat dikomunikasikan dengan makers lokal.“Kami dorong para pelaku industri untuk memanfaatkan solusi yang ada di dalam negeri. Tentu saja solusi yang ada sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat menciptakan proses bisnis yang lebih efisien dan efektif,” ujar dia. Mohar

 

 

 

BERITA TERKAIT

Perangi Korupsi - RUU Perampasan Aset Harus Segera Disahkan

Komitmen pemerintah dan DPR terhadap agenda pemberantasan korupsi kembali dipertanyakan publik seiring dengan sikap kedua institusi negara itu yang masih…

Jokowi Harap Keanggotaan Penuh RI di FATF Perkuat Pencegahan TPPU

NERACA Jakarta - Presiden Joko Widodo berharap keanggotaan penuh Indonesia di Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrrorism…

KPK Akan Evaluasi Pengelolaan Rutan dengan Dirjen PAS

NERACA Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham)…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

Perangi Korupsi - RUU Perampasan Aset Harus Segera Disahkan

Komitmen pemerintah dan DPR terhadap agenda pemberantasan korupsi kembali dipertanyakan publik seiring dengan sikap kedua institusi negara itu yang masih…

Jokowi Harap Keanggotaan Penuh RI di FATF Perkuat Pencegahan TPPU

NERACA Jakarta - Presiden Joko Widodo berharap keanggotaan penuh Indonesia di Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrrorism…

KPK Akan Evaluasi Pengelolaan Rutan dengan Dirjen PAS

NERACA Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham)…