Wakil Ketua MPR RI - Jaga Persatuan Jelang Momentum Sumpah Pemuda

Hidayat Nur Wahid

Wakil Ketua MPR RI

Jaga Persatuan Jelang Momentum Sumpah Pemuda

Solo - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyerukan kepada seluruh warga negara Indonesia untuk menjaga persatuan bangsa menjelang momentum peringatan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2018.

"Saya prihatin pada saat ini ada konflik. Akan tetapi, perbedaan ini jangan sampai dibawa ke konflik permanen," kata Hidayat saat acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (25/10).

Hidayat berharap momentum Sumpah Pemuda dengan tiga kesepakatan, yakni satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa menjadi pedoman bagi pemuda dalam memecahkan berbagai persolan dan konflik yang ada. Politikus dari PKS ini berharap para pemuda Indonesia tidak menjadikan kasus seperti peringatan Hari Santri yang dinilai beberapa kalangan hanya milik golongan tertentu tidak diperpanjang.

Terkait dengan pembakaran bendera bertuliskan tauhid, kata dia, juga tidak diperpanjang sehingga mengikis persatuan bangsa. Semangat Sumpah Pemuda bisa dijadikan semangat untuk mencari solusi bagi para pemuda dan mencermati berbagai persoalan."Untuk mendapat solusi, pemuda harus paham persoalannya," ujar dia.

Hari Santri, 22 Oktober lalu, ditetapkan sebagai peringatan saat pertama kali K.H. Hasyim Asy'ari mengemukakan resolusi jihad dan kalimat tauhid yang dijadikan bendera dikerek tinggi. Namun, dia menyangkan peristiwa pembakaran bendera berkalimat tauhid itu dibakar saat peringatan Hari Santri.

Kendati demikian, dia tetap menyerukan kepada semua pihak untuk menjaga persatuan bangsa, dan menyerahkan kasus tersebut ke pihak kepolisian untuk mengusutnya."Selesaikan di jalur hukum. Jangan sampai melebar dan dijadikan konflik horizontal antara umat Islam," kata Hidayat.

Hidayat juga menuturkan bahwa pada awalnya Hari Santri akan diperingati tiap 1 Muharam. Namun, dirinya tidak meyetujuinya karena 1 Muharam adalah hari seluruh umat Islam di dunia."Jangan direduksi. Hari Santri bukan hanya milik satu kelompok, melainkan siapa saja berhak untuk merayakan Hari Santri," ujar dia. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Menteri PPPA - Perjuangan Kartini Refleksi Perempuan dalam Pembangunan

Bintang Puspayoga Menteri PPPA Perjuangan Kartini Refleksi Perempuan dalam Pembangunan Badung - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga…

Kepala Staf Kepresidenan - Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 Berjalan Lancar

Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 Berjalan Lancar Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai arus…

Menlu - RI Tidak Ingin Melihat Eskalasi Konflik di Timur Tengah

Retno Marsudi Menlu RI Tidak Ingin Melihat Eskalasi Konflik di Timur Tengah Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kembali…

BERITA LAINNYA DI

Menteri PPPA - Perjuangan Kartini Refleksi Perempuan dalam Pembangunan

Bintang Puspayoga Menteri PPPA Perjuangan Kartini Refleksi Perempuan dalam Pembangunan Badung - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga…

Kepala Staf Kepresidenan - Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 Berjalan Lancar

Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 Berjalan Lancar Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai arus…

Menlu - RI Tidak Ingin Melihat Eskalasi Konflik di Timur Tengah

Retno Marsudi Menlu RI Tidak Ingin Melihat Eskalasi Konflik di Timur Tengah Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kembali…