Laba Bersih Jasa Marga Terkoreksi 6,88%

NERACA

Jakarta — Di kuartal tiga 2018, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) membukukan laba bersih tergerus 6,88%. Dimana laba yang dikantungi sebesar Rp 1,77 triliun dibandingkan priode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,90 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sementara pendapatan tol dan usaha lainnya Rp7,13 triliun pada kuartal III/2018. Jumlah itu naik 5,13% dari posisi yang sama pada periode sebelumnya Rp6,78 triliun. Selanjutnya, pendapatan konstruksi emiten berkode saham JSMR itu 24,34% secara tahunan pada kuartal III/2018. Pendapatan tersebut naik dari Rp16,28 triliun menjadi Rp20,25 triliun. Dengan demikian, total pendapatan yang dikantongi Rp27,38 triliun pada September 2018. Capaian tersebut tumbuh 18,69% dari periode yang sama tahun lalu.

Akan tetapi, beban pendapatan perseroan naik lebih tinggi dari pendapatan. Terjadi pertumbuhan beban pendapatan 20,06% secara tahunan dari Rp19,28 triliun menjadi Rp23,14 triliun pada 30 September 2018. Perseroan belum lama ini berencana menerbitkan skema pendanaan kelima berupa Dana Investasi Infrastruktur (Dinfra) untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk kemudian diinvestasikan pada aset infrastruktur seperti di proyek jalan tol.

Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk, Desi Arryani pernah bilang, Dinfra mirip dengan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT). Akan tetapi, instrumen tersebut memiliki fitur ekuitas dan utang. Dinfra adalah produk pasar modal sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 52/POJK.04/2017 Tanggal 19 Juli 2017. “Skema itu merupakan satu wadah berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang memberikan fleksibilitas lebih dalam melakukan pencarian dana melalui ekuitas dan hutang dalam satu transaksi,”ujarnya.

Sementara keuntungan bagi investor dapat memperoleh percepatan pendanaan baik dari 'asset recycling' maupun 'debt recycling'. Bagi Jasa Marga, skema itu adalah level selanjutnya dari inovasi skema pendanaan perseroan, setelah sebelumnya hanya menerbitkan salah satu antara ekuitas ataupun hutang saja.

Desi juga menambahkan, pihaknya dapat menawarkan Dinfra dengan penawaran terbuka atau terbatas sehingga dapat memperluas calon investor potensial. Pada Dinfra perdana, kata Desi, pihaknya menerbitkan melalui anak usaha yaitu PT Jasamarga Pandaan Tol yang mengoperasikan jalan tol Gempol-Pandaan sepanjang 13,6 km.

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…